Newsletter

Maaf, Bestie! Wall Street Libur, tapi Ukraina Masih Panas

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
22 February 2022 06:20
Cover Headline, Biden vs Putin
Foto: ilustrasi Putin vs Biden (Edward Ricardo/ CNBC Indonesia)

Pasar keuangan Negeri Paman Sam yang libur pada Senin kemarin waktu setempat membuat pelaku pasar di Indonesia dan Asia akan mencari sentimen eksternal lainnya diluar AS.

Pasar pada hari ini masih akan memantau perkembangan terbaru dari ketegangan geopolitik dari Rusia dan Ukraina, di mana kabar terbaru datang dengan Presiden AS, Joe Biden setuju untuk menggelar pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk upaya diplomatik terakhir mencegah invasi Rusia ke Ukraina. Keduanya akan ditengahi Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan bahwa kemungkinan pertemuan puncak antara Biden Putin hanya akan diadakan setelah pertemuan antara menteri luar negeri kedua negara, yang dijadwalkan untuk akhir pekan ini.

Psaki juga menegaskan pertemuan itu bisa terjadi jika Rusia tidak melakukan invasi ke Ukraina. Meski masih dipenuhi ketidakpastian, setidaknya pasar melihat risiko terjadinya serangan militer bisa semakin berkurang.

Selain itu, fokus pasar juga bakal tertuju pada peluang kenaikan suku bunga di AS pada bulan depan.

Pelaku pasar melihat bank sentral AS (The Fed) hanya akan menaikkan suku bunga 25 basis poin (bp) di bulan Maret. Ekspektasi tersebut berubah daru sebelumnya 50 basis poin.

Berdasarkan data dari CME Group pelaku pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 82,8% suku bunga akan dinaikkan sebesar 25 basis poin, pada pekan lalu probabilitasnya bahkan mencapai 100%.

cmeSumber: CME Group

Padahal hanya tujuh hari sebelumnya, pasar melihat The Fed akan menaikkan suku bunga 50 basis poin dengan probabilitas lebih dari 90%.

Beberapa pejabat elit The Fed juga memandang tidak perlu kenaikan suku bunga yang besar.

"Saya tidak melihat argumen yang meyakinkan untuk mengambil langkah besar di awal," kata Presiden The Fed wilayah New York, John Williams, sebagaimana diwartakan Reuters, Jumat (18/2/2022).

Hal senada juga diungkapkan Lael Brainard, Gubernur The Fed yang dinominasikan menjadi wakil ketua oleh Biden. Dalam konferensi di New York, Brainard mengatakan perkembangan pasar finansial saat ini "konsisten" dengan langkah yang akan diambil The Fed.

Brainard melihat akan ada "beberapa kenaikan suku bunga lagi" setelah bulan Maret, dan nilai neraca akan mulai dikurangi.

Dari dalam negeri, penambahan kasus virus corona (Covid-19) berangsur menurun hingga Senin kemarin.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada Senin, kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah 34.418 kasus sehingga total kasus Covid-19 mencapai 5.231.923 kasus.

Tambahan kasus pada Senin melanjutkan tren penurunan dari Minggu pekan lalu yang mencapai 48.484 kasus.

Jawa Barat masih menyumbangkan tambahan kasus harian terbanyak kali ini dengan tambahan 8.105. Disusul DKI Jakarta (5.358) dan Jawa Timur (3.621).

Sementara itu, kasus sembuh bertambah 39.929 menjadi 4.554.711.

Sedangkan kasus meninggal bertambah 176. Dengan demikian, sudah ada 146.541 orang wafat akibat Covid-19 di tanah air.

Sementara itu, kasus aktif turun 5.687 sehingga totalnya 530.671.

Dari data ekonomi global, tak banyak data penting yang akan dirilis pada hari ini. Hanya beberapa data penting yang akan dirilis seperti data indeks keyakinan konsumen (IKK) Korea Selatan dan IKK CB AS dan data awal PMI manufaktur AS periode Februari 2022.

Sedangkan di dalam negeri, data pertumbuhan pinjaman pada Januari lalu juga akan dirilis pada hari ini.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular