Polling CNBC Indonesia

BI Pasti Naikkan Bunga Acuan, Tapi Kapan?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 February 2022 07:10
Bank Indonesia
Gedung BI (REUTERS/Iqro Rinaldi)

Pertanyaannya bukan apakah BI bakal menaikkan suku bunga acuan atau tidak. It's a matter of when, kapankah BI bakal mengerek suku bunga acuan?

"Jika inflasi domestik semakin tinggi dan tekanan eksternal lebih besar dari perkiraan, maka kami memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan hingga 50 bps pada kuartal III-2022," sebut Irman Faiz, Ekonom Bank Danamon.

"Perkiraan base case kami adalah inflasi akan menyentuh batas atas proyeksi BI yakni 4% pada semester II-2022. Saat itulah BI akan menaikkan suku bunga dua kali masing-masing 25 bps," tulis Helmi Arman, Ekonom Citi.

Selain faktor eksternal yaitu tren kenaikan suku bunga global, elemen domestik yaitu inflasi juga akan menjadi pertimbangan utama BI dalam menentukan kebijakan suku bunga. Tidak seperti 2020 dan 2021, sepertinya 2022 adalah tahun di mana inflasi sudah kembali.

Kalau ke depan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) semakin longgar, maka permintaan pasti akan naik karena aktivitas dan mobilitas masyarakat sudah pulih. Likuiditas yang berlebih selama pandemi akan tumpah-ruah ke perekonomian dan menciptakan inflasi dari sisi permintaan (demand-pulled inflation).

Selain itu, ada pula tekanan inflasi yang berasal dari kenaikan harga barang dan jasa yang diatur pemerintah. Awal tahun ini, pemerintah menaikkan harga Epiji non-subsidi. Tarif cukai rokok pun naik. Belum lagi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga bakal naik dari 10% menjadi 11% mulai bulan depan.

"Kami memperkirakan inflasi akan mencapai 3% tahun ini. BI mungkin akan memandang perlunya bersikap tegas di tengah situasi global yang menantang.

"BI sudah mengumumkan kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) yang akan berlaku Maret 2022. Pernyataan BI yang cenderung hawkish akhir-akhir ini membuat kenaikan suku bunga acuan bisa dipercepat, mungkin kuartal II-2022," jelas Radhika Rao, Ekonom Senior DBS, dalam risetnya.

Saat inflasi meninggi, suku bunga memang seyogianya dinaikkan. Inflasi menandakan penurunan nilai uang, karena likuiditas yang beredar terlampau banyak.

Oleh karena itu, suku bunga semestinya naik untuk 'menyedot' uang yang terlalu banyak beredar. Saat uang yang beredar berkurang, maka nilainya tidak lagi terlalu 'murah' dan bisa mengikuti laju harga barang dan jasa.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular