
Sentimen Negatif Menyelimuti, Mampukah IHSG Bertahan?

Bursa saham AS jatuh setelah Senin kemarin sempat bangkit. Nasdaq jadi yang terparah karena prospek saham teknologi yang menjadi buram akibat potensi kenaikan suku bunga The Fed.
Indeks Dow Jones ditutup di 34.297,73, turun 0,19%. Kemudian indeks S&P 500 anjlok 1,22% menjadi 4.356,43 dan Nasdaq Composite merosot 2,28% menjadi 13.539,29.
Anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berkumpul pada hari Selasa dan Rabu untuk membahas kebijakan moneter. Investor menanti hasil rapat tersebut untuk kejelasan mengenai agenda kenaikan suku bunga.
Ketegangan geopolitik menambah ketidakpastian investor, dengan NATO menempatkan pasukan dengan status siaga. Amerika Serikat menempatkan pasukan dalam siaga tinggi sebagai tanggapan atas penumpukan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina.
Musim pelaporan kinerja keuangan pada kuartal IV-2021 berjalan cukup memuaskan. Sejauh ini dari 79 perusahaan di S&P 500 melaporkan, 81% memberikan hasil yang lebih baik dari perkiraan, menurut Refinitiv.
Analis mencatat pertumbuhan pendapatan agregat perusahaan di S&P 500 sebesar 24,1% untuk periode Oktober-Desember, melansir Refinitiv.
Pendapatan kuartalan General Electric Co turun karena terbebani oleh gangguan pasokan global. Sementara IBM melaporkan pendapatan kuartalan yang memuaskan setelah bisnis cloud dan konsultasinya bertumbuh.
Laba American Express telah melampaui perkiraan pada kuartal IV-2021. Sementara Johnson & Johnson meyakini pendapatannya akan bertumbuh 46% karena penjualan vaksin 2022.
(ras/vap)