Newsletter

Wall Street 'Karam' Lagi-Covid Melesat, Semoga IHSG Kuat!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
21 January 2022 06:20
Emiten Wall Street. AP
Foto: Emiten Wall Street. AP

Aksi jual yang terjadi menjelang penutupan perdagangan membuat indeks bursa saham utama AS alias Wall Street kembali terbenam di zona merah, pada Kamis (20/1) waktu setempat. Ini menunjukkan bahwa investor masih khawatir tentang prospek pengetatan kebijakan moneter a la bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Dengan ini, selama minggu ini Wall Street tidak pernah ditutup menghijau.

Indeks Nasdaq Composite mengakhiri sesi dengan ambles 1,3% pada 14.154,02, melanjutkan koreksi pada 2 hari sebelumnya.

Kemudian, Dow Jones Industrial Average turun 313,26 poin menjadi 34.715,39 pada Kamis. Ini membuat indeks Dow Jones sudah terbenam di zona merah selama 5 hari beruntun.

Sementara, S&P 500 turun 1,1% menjadi 4.482,73, usai turun pada 2 hari sebelumnya. S&P 500 ditutup di bawah 4.500 untuk pertama kalinya sejak Oktober 2021.

Kekhawatiran bahwa The Fed akan secara agresif bergerak untuk menaikkan suku bunga tahun ini berdampak pada pasar. Investor dengan cemas menunggu pertemuan kebijakan bank sentral AS minggu depan untuk mendapatkan petunjuk baru tentang bagaimana Jerome Powell dkk akan mengatasi inflasi.

Pada Kamis, Indeks saham utama Wall Street secara tajam memangkas kenaikan lebih dari 1% pada perdagangan intraday menjadi ditutup jauh di zona merah.

Melansir CNBC International, Bespoke Investment Group mencatat menonjolnya aksi jual investor yang signifikan pada jam-jam terakhir perdagangan tahun ini dalam sebuah catatan kepada klien pada Kamis.

"Rata-rata, saham AS telah rally ke waktu makan siang [pada Kamis], tetapi ada juga aksi jual besar-besaran di akhir sesi," kata perusahaan itu.

Bespoke menambahkan, "Penurunan akhir hari yang jauh lebih buruk daripada rata-rata pada bulan tertentu biasanya tidak mengarah pada kinerja yang lebih rendah di masa depan."

Saham Peloton merosot 23,9% di tengah berita bahwa untuk sementara menghentikan produksi produk connected fitness mereka seiring permintaan konsumen berkurang, menurut dokumen internal yang diperoleh CNBC International.

Sementara, saham teknologi, seperti Zoom Video dan Tesla, sempat memimpin pasar untuk sebagian sesi pada Kamis. Namun, banyak yang akhirnya loyo menjelang akhir sesi. Saham Netflix ditutup turun sekitar 1,5% sebelum pendapatan kuartalannya dirilis setelah bel penutupan.

"Investor perlu menyadari bahwa 2022 mungkin akan menjadi perjalanan yang jauh lebih sulit," kata Ryan Detrick dari LPL Financial kepada CNBC International.

Data pengangguran AS pada Kamis mengisyaratkan lonjakan omicron dapat mengganggu pemulihan ekonomi.

Klaim tunjangan pengangguran untuk pekan yang berakhir 15 Januari 2022 mencapai 286.000 untuk minggu ini, level tertinggi sejak Oktober. Angka tersebut jauh di atas perkiraan Dow Jones 225.000 dan menjadi kenaikan substansial dari 231.000 minggu sebelumnya.

(adf/adf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular