Newsletter

Cerita Inflasi AS Overheat Basi, IHSG Dkk Siap Lanjut Nanjak

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 13/01/2022 06:20 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan domestik kembali gagal untuk menunjukkan tajinya. Indeks saham nasional stagnan, harga obligasi pemerintah (SBN) bervariasi sedangkan nilai tukar rupiah loyo melawan dolar AS.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten bergerak di zona hijau pada sesi I perdagangan kemarin (12/1). Namun masuk sesi II, IHSG dibanting ke zona merah dan berakhir stagnan.

IHSG ditutup melemah 0,01% di level 6.647,07. Kendati IHSG gagal take off seperti bursa saham Asia lainnya, asing masih melihat peluang di pasar saham nasional. Hal ini tercermin dari net buy asing di pasar reguler yang mencapai Rp 948 miliar kemarin.

Beralih ke pasar SBN, yield obligasi pemerintah kembali ditutup bervariasi. Yield SBN tenor 5, 10 dan 15 tahun kompak melemah yang mengindikasikan adanya kenaikan harga.

Sementara itu yield untuk SBN dengan tenor jangka panjang seperti 20 dan 30 tahun mengalami kenaikan yang berarti harganya melemah.

Investor memang cenderung memburu obligasi dengan tenor jangka pendek karena dinilai memiliki risiko lebih rendah di saat ada agenda normalisasi kebijakan moneter seperti sekarang ini.

Sebagai informasi, kenaikan inflasi yang tajam di berbagai negara terutama AS membuat bank sentralnya mulai mengambil langkah pengetatan (hawkish).

The Fed sendiri mengambil langkah berupa mempercepat proses pengurangan injeksi likuiditas atau yang lebih dikenal dengan tapering.

Selain itu bos The Fed yakni Jerome Powell juga mengatakan bersiap untuk menaikkan suku bunga acuan sebagaimana diperlukan untuk menjinakkan inflasi.

Isu kenaikan suku bunga the Fed kembali membuat nilai tukar rupiah melemah. Di pasar spot rupiah terkoreksi 0,1% di hadapan dolar AS ke level Rp 14.315/US$.

Dari dalam negeri sentimen datang dari perkembangan Covid-19 dan vaksinasi.

Indonesia melaporkan 646 kasus baru virus Corona COVID-19 pada Rabu (12/1/2022). Total kasus positif menjadi 4.268.097.

Di tengah kabar buruk yang harus kembali kita dengar seputar kenaikan kasus infeksi harian, terselip juga kabar yang cukup melegakan. Kali ini datang dari vaksin.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan vaksinasi ketiga atau booster vaksin Covid-19 yang telah dimulai 12 Januari 2022. Vaksinasi ini diberikan secara gratis.

Jokowi mengungkapkan untuk tahap awal booster vaksin Covid-19 memprioritaskan kelompok lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat di tengah mutasi virus Covid-19.

Jokowi mengungkapkan alasan pemberian vaksin booster gratis karena keselamatan masyarakat Indonesia adalah yang utama.


(trp/vap)
Pages