Newsletter

Cerita Inflasi AS Overheat Basi, IHSG Dkk Siap Lanjut Nanjak

Putra, CNBC Indonesia
13 January 2022 06:20
INFOGRAFIS, Fakta dan Data Deltacron, Gabungan Virus Covid-19 Delta dan Omicron
Foto: Infografis/Deltacron/Edward Ricardo

Melihat yield obligasi AS yang turun serta tekanan di pasar saham yang berkurang, membuka peluang bagi aset-aset keuangan di negara berkembang seperti Indonesia untuk naik.

Ada peluang harga SBN naik serta IHSG rebound setelah indeks konsisten terbenam di zona merah sejak awal perdagangan pekan ini.

Selain mempertimbangkan faktor perkembangan pasar keuangan global, investor dan pelaku pasar perlu mencermati sentimen lain terutama dari perkembangan pandemi.

Saat ini dunia kembali dilanda gelombang lanjutan infeksi Covid-19. Kenaikan laju penularan ini diasosiasikan dengan penyebaran varian Omicron yang sudah ditemukan di lebih dari 110 negara.

Meskipun laju penularannya tinggi, tetapi beberapa studi menunjukkan varian Omicron justru tidak seberbahaya Delta.

Namun tetap saja, jika kenaikan kasusnya semakin tinggi dan tak terkendali, hal ini bisa memantik pembatasan yang lebih ketat atau bahkan lockdown.

Merespons kenaikan kasus infeksi yang terus meluas, Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 4,1% dan 3,2% untuk tahun 2022 dan 2023.

Mayoritas negara terutama seperti AS, Eropa dan China akan mengalami perlambatan tahun ini. Dalam laporannya Bank Dunia melihat ada beberapa tantangan atau risiko yang dihadapi oleh negara berkembang seperti rendahnya laju vaksinasi, kebijakan makro yang lemah serta beban utang.

Lebih lanjut, lembaga keuangan global tersebut juga menyebut ada risiko kesenjangan yang timbul setelah Covid-19.

Dari dalam negeri sentimen datang dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Dalam konferensi pers-nya kemarin sore, Menko Luhut mengungkapkan bahwa tahun 2022 ini akan dipenuhi banyak ketidakpastian, bukan hanya akibat pandemi dengan varian baru Omicron, melainkan hal-hal lain di luar itu.

Secara keseluruhan sentimen memang masih cenderung beragam sehingga investor masih harus lebih berhati-hati dalam mengambil langkah strategi investasinya.

Dalam jangka pendek, peluang IHSG menguat memang masih terbuka sehingga momentumnya bisa dimanfaatkan untuk mengambil sikap yang cenderung taktikal.

(trp/vap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular