
Rusia Cawe-cawe di Kazakhstan, Awas Perang!

Beralih ke bursa saham AS, tiga indeks utama di Wall Street ditutup bervariasi. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,4% tetapi S&P 500 dan Nasdaq Composite masing masing-masing 0,1%.
Wall Street berhasil bangkit dari koreksi tajam yang terjadi kemarin. Bahkan Nasdaq mengalami koreksi harian terparah sejak Februari 2021.
Hari ini pun sepertinya investor di bursa saham New York masih trauma dengan 'hantaman' yang terjadi kemarin yaitu rilis notula rapat (minutes of meeting) bank sentral AS, The Federal Reserve/The Fed. Dalam rapat edisi Desember 2021, terlihat bahwa Ketua Jerome 'Jay' Powell dan rekan begitu agresif, hawkish, dan ingin segera mengakhiri periode kebijakan moneter longgar.
"Para peserta rapat secara umum mencatat bahwa tidak bisa menghindari kenaikan suku bunga acuan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Beberapa peserta rapat juga mencatat sudah saatnya mengurangi beban neraca (balance sheet) setelah kenaikan Federal Funds Rate," sebut notula itu.
Kenaikan suku bunga acuan akan ikut mengerek imbalan investasi di obligasi pemerintah AS. ini membuat aset-aset lain menjadi kurang 'seksi', termasuk saham.
Sinyal The Fed yang begitu agresif tampaknya termakan betul oleh pasar. Sentimen itu masih membayangi gerak Wall Street hari ini, yang membuatnya relatif terbatas.
Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
(aji/aji)