Newsletter

Wall Street Ambrol, IHSG & Rupiah Kudu Banyak Doa...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 January 2022 06:39
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu Wall Street yang 'kebakaran'. Ini tentu akan mempengaruhi mental pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia.

Sentimen kedua, yang juga membuat Wall Street terjungkal, adalah hawa pengetatan kebijakan moneter AS yang kian terasa. Hal ini makin terkonfirmasi dengan rilis data keternakerjaan terbaru.

ADP melaporkan penciptaan lapangan kerja di Negeri Paman Sam pada Desember 2021 mencapai 807.000. Jauh lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 400.000.

Pasar tenaga kerja yang bangkit, plus inflasi tinggi, tentu membuat The Fed memang harus segera 'menginjak rem'. Bahkan pelaku pasar memperkirakan Federal Funds Rate bisa naik tiga kali tahun ini.

"Notula rapat FOMC hari ini membuat segalanya menjadi terang-benderang. Kartu kenaikan suku bunga tiga kali pada tahun ini ada di atas meja," ujar Dave Donabedian, Chief Investment Officer di CIBC Private Wealth, seperti dikutip dari Reuters.

Seperti yang terjadi di Wall Street, sentimen ini berdampak luar biasa. Arus modal seret, karena terpusat di US Treasury Bonds.

Situasi serupa sangat mungkin terjadi di pasar keuangan negara-negara berkembang. Aliran duit bakal seret, mampet. Tentu bukan kabar baik bagi IHSG dan rupiah.

Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular