
Inflasi Diramal Terendah Sejak 1958, Daya Beli Rakyat Ambruk?

Secara umum, tekanan inflasi belum terasa di perekonomian domestik. Tidak seperti di negara-negara maju, laju inflasi di Indonesia malah melambat.
Pada 2020, laju inflasi tercatat 2,03%. Jika laju inflasi 2021 benar-benar 1,81% seperti ekspektasi pasar, maka menjadi yang terendah setidaknya seja k 1958. Wow...
Inflasi yang rendah bisa dilihat dari dua perspektif. Pertama, pasokan barang dan jasa memadai sehingga tidak menyebabkan gejolak harga.
Kedua, permintaan lesu sehingga dunia usaha tidak 'tega' menaikkan harga. Sepertinya kemungkinan kedua yang sedang terjadi.
Kelesuan permintaan menandakan pelemahan daya beli. Nah, daya beli ini tercermin dari laju inflasi inti.
Inflasi inti adalah 'keranjang' yang berisi daftar barang dan jasa yang harganya susah naik-turun. Persisten, bandel. Kalau harga yang susah bergerak saja melambat, maka ada masalah struktural yaitu penurunan daya beli.
Inflasi inti sepanjang 2021 diperkirakan 1,51%. Lebih rendah dibandingkan 2020 yang 2,26% sekaligus menjadi yang terendah sejak BPS mulai melaporkan data inflasi inti pada 2004.
Namun pada 2022, sepertinya laju inflasi akan terakselerasi. Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan vaksinasi anti-virus corona yang semakin masif bisa menjadi faktor pendongkrak permintaan.
"Kami meyakini tarikan inflasi dari sisi permintaan (demand-pull inflation) akan terjadi pada 2022. Hal lain yang akan mendorong inflasi adalah kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% serta kenaikan harga barang yang diatur pemerintah seperti cukai rokok dan penghapusan bensin Premium.
"Di sisi lain, kami memperkirakan inflasi yang disumbangkan harga emas akan berkurang seiring likuiditas global yang lebih ketat. Inflasi sektor kesehatan serta informasi-komunikasi juga kemungkinan melambat karena transisi dari pandemi menjadi endemi. Dengan demikian, kami memperkirakan inflasi 2022 akan terakselerasi menjadi 3,3%," papar Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, dalam risetnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
