
Amerika Bikin Ketar-ketir, IHSG Bisa Happy Weekend?

Ketiga indeks utama Wall Street terkoreksi pada hari Kamis setelah sebelumnya mampu membukukan kenaikan tiga hari berturut-turut. Trader dan Investor mengambil jeda dari reli rebound dan mengalihkan perhatian mereka ke data inflasi yang akan dirilis malam ini atau Jumat pagi waktu setempat.
Dow Jones Industrial Average merupakan indeks dengan kinerja terbaik setelah mengakhiri sesi perdagangan di 35.754,69, kehilangan kurang dari satu poin atau hanya melemah 0.00016%. S&P 500 turun 0,72% menjadi 4.667,45 dan Nasdaq Composite turun 1,71% menjadi 15.517,37. Meski demikian, ketiga indeks tersebut masih di jalur yang tepat akan untuk kenaikan harga mingguan.
Perdagangan saham berbalik arah dari keuntungannya beberapa hari terakhir yang didorong oleh keyakinan bahwa varian omicron dari Covid terlihat lebih ringan daripada bentuk sebelumnya.
"Kami pikir Covid masih menjadi narasi utama bagi investor," kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments kepada CNBC Internasional."Jadi kami pikir investor tidak hanya mengambil nafas, tetapi banyak mata beralih ke data ekonomi untuk mengukur ke mana The Fed mungkin melangkah dalam hal potensi tapering yang lebih cepat dan lebih besar."
Beberapa saham terkait perjalanan, yang memimpin pasar lebih tinggi sepanjang minggu, melemah pada Kamis. Saham Carnival dan Norwegian Cruise Line turun sekitar 1,6%. United Airlines turun 1,7%. Saham pemesanan perjalanan Expedia dan Booking Holdings masing-masing kehilangan 1,5% dan 1,7%. ETF Invesco Dynamic Leisure & Entertainment turun 1,2%. Meskipun demikian, semua masih di jalur untuk mengakhiri minggu lebih tinggi.
Secara terpisah, saham American Airlines turun 0,4% setelah perusahaan mengatakan akan mengurangi jadwalnya karena masih menunggu pengiriman Boeing Dreamliner. Saham Boeing juga turun 1,6%.
Saham Rent The Runway anjlok 4,1% setelah melaporkan kerugian yang membengkak dan lebih rendah dari pertumbuhan pelanggan pra-pandemi untuk kuartal terakhir. Pembuat kendaraan listrik Lucid sahamnya ambruk 18,3% setelah perusahaan mengumumkan proposal penawaran US$ 1,75 miliar dalam obligasi konvesi senior.
Pasar sudah mengharapkan pembacaan inflasi yang tinggi, dengan beberapa ekonom memproyeksikan kemungkinan bahwa angka utama termasuk makanan dan energi bisa melebihi 7%.
Kondisi tersebut dapat menimbulkan risiko bahwa Federal Reserve akan bergerak lebih cepat dari yang sudah diantisipasi. Pejabat Fed diperkirakan akan bereaksi terhadap ledakan inflasi dengan mengumumkan minggu depan bahwa bank sentral akan mulai menarik kembali bantuan ekonominya.
Langkah pertama adalah mempercepat pengurangan pembelian obligasi bulanan bank sentral, dengan pasar mengharapkan The Fed menggandakan pengurangan menjadi US$ 30 miliar. Itu bisa membuka jalan bagi kenaikan suku bunga segera setelah musim semi 2022 dan menandai poros kebijakan Fed terbaru di bawah Ketua Jerome Powell.
Pada hari Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS baru saja melaporkan klaim awal untuk asuransi pengangguran berjumlah 184.000, dibandingkan dengan 211.000 yang diperkirakan oleh ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
(fsd/fsd)