Newsletter

Omicron Dicuekin! Wall Street Kompak Hijau, IHSG Bisa Juga?

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
30 November 2021 06:23
Financial Markets Wall Street
Foto: AP/Courtney Crow

Bursa saham AS alias Wall Street kompak menguat kembali alias rebound pada penutupan pasar Senin (29/11) waktu setempat usai mengalami aksi jual besar-besaran (sell-off) pada Jumat (26/11) pekan lalu. Penguatan ini terjadi seiring investor berharap varian virus corona Omicron tidak akan mengarah pada kebijakan lockdown setelah adanya jaminan dari Presiden AS Joe Biden.

Indeks Dow Jones Industrial naik 236,6 poin menjadi 35.135,94. Kemudian indeks S&P 500 menguat 1,3% menjadi 4.655,27, dan Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi juga terapresiasi 1,9% menjadi 15.782,83.

Biden mengatakan pada Senin (29/11) bahwa pemerintah AS tidak memberlakukan kebijakan lockdown terkait Omicron untuk saat ini dan dia mendesak orang Amerika untuk tidak panik tentang varian tersebut.

"Jika orang divaksinasi dan memakai masker mereka, tidak perlu lockdown," kata Biden pada konferensi pers Senin (29/11/2021) dilansir dari CNBC International.

Biden juga mengatakan tidak akan ada pembatasan perjalanan baru. Namun, dia merekomendasikan vaksinasi dan mengenakan masker di dalam ruangan untuk memerangi virus dan mengatakan Negeri Paman Sam saat ini bekerja dengan perusahaan farmasi untuk membuat rencana darurat jika vaksin baru diperlukan.

"Jumat [pekan lalu] adalah peristiwa derisking [pengurangan risiko] yang besar. Anda membuat pasar kembali ke ketakutan terburuk penyebaran Covid dan kembalinya lockdown," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA kepada Reuters.

"Sekarang Anda mulai melihat ada optimisme ketika Anda mendengarkan Presiden, ketika Anda mendengarkan CEO Pfizer. Kepanikan Omicron mereda, dan kita memasuki periode wait and see," imbuhnya.

Perusahaan produsen vaksin seperti Pfizer, mitranya BioNTech dan saingan mereka Moderna dan Johnson & Johnson mengatakan pada Senin bahwa mereka sedang mengerjakan vaksin yang secara khusus menargetkan Omicron jika vaksin yang ada tidak efektif terhadap varian anyar tersebut.

Saham Moderna melonjak 11,8% pada Senin setelah melejit 20% pada hari Jumat., sementara Pfizer ambles hampir 3% dan Johnson & Johnson naik 0,34%.

Saham-saham teknologi mega-cap muncul sebagai top gainers pada Senin. Saham Tesla melonjak 5,1%, Microsoft naik 2,1%, dan Amazon terkerek 1,6%. Apple pun mendaki 2,2%. Namun, saham Twitter malah melorot 2,7% di tengah berita bahwa CEO Jack Dorsey mengundurkan diri sebagai bos perusahaan media sosial berlogo burung biru tersebut.

Saham terkait perjalanan membukukan sedikit rebound. United Airlines naik 0,7%, Royal Caribbean naik 2,8%, dan TJX Companies naik 1,9%.

Pada Jumat pekan lalu, bursa saham AS 'babak-belur' di tengah kabar munculnya galur Omicron. Dow Jones pun membukukan hari terburuknya sejak Oktober 2020. Dow ambles 905 poin, atau 2,5%. S&P 500 jatuh 2,3%, dan Nasdaq Composite anjlok 2,2%.

Indeks kecemasan pasar (indeks volatilitas CBOE) berbalik melemah yang mengindikasikan bahwa kecemasan pasar menurun, setelah melonjak 10 poin pada Jumat pekan lalu.

Selain perkembangan Covid teranyar, investor juga mengantisipasi data ekonomi utama yang dirilis minggu ini, di antaranya data tenaga kerja November. Ekonom dalam survei Dow Jones memperkirakan akan ada tambahan 581.000 pos kerja baru pada November.

(adf/adf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular