
Wall Street Kembali Cetak Rekor, Bagaimana IHSG Hari Ini?

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin (8/11/2021). Ini setelah DPR AS resmi mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) stimulus infrastruktur bipartisan senilai US$ 1 triliun.
Tiga indeks utama di Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi barunya kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,29% ke level 36.432,22, S&P 500 naik 0,09% ke posisi 4.701,72, dan Nasdaq Composite naik tipis 0,07% ke 15.982,36.
Pasar merespons positif dari keputusan DPR AS yang meloloskan anggaran infrastruktur senilai US$ 1 triliun untuk ditandatangani Presiden AS Joe Biden. Paket yang diloloskan Senat pada Agustus itu akan menyediakan pendanaan untuk proyek infrastruktur sektor transportasi, utilitas, dan broadband.
"Investor telah menunggu peningkatan yang signifikan dalam pengeluaran infrastruktur selama beberapa dekade," kata Anthony Pettinari, analis dari Citi dalam risetnya Minggu (7/11/2021), dikutip dari CNBC International.
Saham sektor industri dan material ditutup menguat pada perdagangan Senin kemarin terdorong karena mendapat manfaat dari paket pengeluaran. Saham Caterpillar ditutup melonjak 4%, menjadi pendorong indeks Dow Jones pada perdagangan kemarin.
Sementara itu, saham energi mendapat suntikan dari kenaikan harga energi dunia setelah Presiden AS, Joe Biden menyatakan bahwa dia tak mengantisipasi Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) akan merespons seruan percepatan kenaikan produksi.
Saham Tesla anjlok 4%, setelah Elon Musk mewacanakan penjualan 10% sahamnya di perusahaan yang didirikannya itu guna merespons wacana pemajakan keuntungan yang belum terealisasi di saham. Sebanyak 58% responden menjawab: iya.
Pengesahan stimulus infrastruktur, situasi Covid-19 yang membaik di AS, dan pembacaan pasar tenaga kerja yang lebih baik dari perkiraan mendorong kepercayaan investor terhadap pemulihan ekonomi.
Di lain sisi, data laporan pekerjaan Oktober yang dirilis pada Jumat (5/11/2021) akhir pekan lalu tercatat lebih baik dari perkiraan ekonom, karena gaji AS menambahkan 531.000 pekerjaan bulan lalu, menurut Departemen Tenaga Kerja.
"Ekonomi jelas mendapatkan beberapa momentum... kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan menguat hingga akhir 2021 dan awal 2022," tutur analis JPMorgan David Lebovitz kepada CNBC International.
Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menahan suku bunga acuan AS (Federal Funds Rate) di level 0,25% pekan lalu. Bank sentral terkuat dunia ini juga mulai mengurangi nilai pembelian aset di pasar dari posisi sekarang US$ 120 miliar/bulan, pada akhir bulan ini.
Investor memantau rilis data inflasi terbaru yakni Indeks Harga Produsen (producer price index/PPI) dan indeks harga konsumen (IHK). Ekonom memperkirakan keduanya masih akan tinggi pada Oktober.
Halaman 3>>
(chd/sef)