
Dua Hari Agak Lemas Komandan, IHSG Happy Weekend Hari Ini?

Pada perdagangan Kamis, indeks S&P 500 menyentuh rekor baru, bersama dengan Dow Jones Industrial Average, kedua indeks ini berhasil memperbaiki kinerja saham yang mengalami penurunan dua bulan terakhir. Kenaikan ini didorong oleh laporan pendapatan dan laba yang positif dan kuat serta optimisme jelang akhir tahun.
S&P 500 naik 0,3% ke rekor penutupan 4.549,78 yang juga mencapai nilai tertinggi perdagangan tengah hari (intraday) di 4.551,44. Nasdaq ditutup naik naik 0,6% menjadi 15.215,70. Sementara itu Dow Jones Industrial Average turun tipis 6,26 poin (0,018%) dan ditutup di level 35.603,08, akibat jebloknya saham IBM yang terkoreksi dalam (9,5%).
Saham Tesla yang melonjak 3% menyusul kinerja keuangan positif dari pembuat kendaraan listrik tersebut dan membantu naiknya indeksnya S&P 500. Laporan laba cemerlang dari banyak perusahaan menjadikan S&P 500 naik 1,75% minggu ini dan 5% bulan ini.
Liz Young, kepala strategi investasi di SoFi dalam acara "Squawk Box" CNBC Internasional, mengatakan reli akhir tahun mungkin terjadi tetapi dengan syarat pendapatan solid dan positif secara keseluruhan.
Perusahaan Amerika sejauh ini memiliki kinerja laba yang solid di kuartal ketiga, meski permasalahan tingginya biaya masih terjadi. Dari 101 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan hingga Rabu, 84% melampaui perkiraan pendapatan analis menurut data Refinitiv.
HP Inc. melonjak 6,9% karena pendapatan yang kuat dan meningkatkan proyeksi tahun 2022.
Saham teknologi besar lainnya juga membantu mengangkat pasar dalah Nvidia dan Netflix.
Di luar teknologi, American Airlines naik 1,9% setelah membukukan keuntungan karena bantuan pemerintah federal pada kuartal ketiga.
Jim Paulsen dari Leuthold Group mencatat bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat inflasi dan margin keuntungan selama 20 tahun terakhir sehingga perusahaan mungkin lebih baik daripada yang dikawatirkan karena mereka menaikkan harga.
"Investor khawatir dengan laporan bahwa tekanan inflasi mengikis margin keuntungan dan dampak terhadap pasar saham," katanya dalam sebuah catatan Kamis. Namun, "inflasi yang meningkat tampaknya meningkatkan S&P 500 EPS secara keseluruhan."
Di sisi ekonomi, investor didorong oleh data pekerjaan yang kuat. Klaim pengangguran turun ke level terendah pandemi sejumlah 290.000 minggu lalu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Kamis. Angka tersebut lebih rendah dari diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebesar 300.000.
Saham WeWork melonjak 13% dalam debut perdagangan mereka pada hari Kamis. Startup sewa kantor melantai melalui perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC) setelah gagal melaksanakan IPO dua tahun lalu.
(fsd/fsd)