
Wall Street to The Moon, IHSG Bisa Tahan di Level 6.600?

Bursa saham AS alias Wall Street kompak melesat pada penutupan perdagangan Kamis (14/10/2021) waktu setempat, didukung oleh rilis kinerja keuangan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan dan data ekonomi yang turut membantu meredakan kekhawatiran investor tentang tekanan inflasi dan perlambatan pertumbuhan.
Indeks S&P 500 naik 1,71% menjadi 4.438,26 mencatatkan lompatan terbesar sejak Maret. Kemudian indeks Dow Jones Industrial melonjak 534,75 poin, atau 1,6%, menjadi 34.912,56. Lalu, Nasdaq Composite terkerek naik 1,73% pada 14.823,43.
Indeks saham sektor teknologi memberikan dorongan terbesar bagi indeks S&P 500, dengan saham Microsoft Corp dan Apple Inc menguat masing-masing naik setidaknya 2%.
Sementara, saham bank raksasa Citigroup, Bank of America Corp dan Morgan Stanley masing-masing naik 4,5%, 2,5% dan 0,8%, setelah ketiganya berhasil melampaui estimasi pendapatan kuartalan para analis. Berbeda, saham Wells Fargo malah turun 1,8%, kendati berhasil mengalahkan estimasi analis soal kinerja keuangan perusahaan.
Saham raksasa asuransi kesehatan UnitedHealth Group Inc juga naik setelah perusahaan melaporkan hasil kinerja keuangan dan menaikkan perkiraan laba setahun penuh.
Mengenai perspektif ekonomi makro, data terbaru menunjukkan jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu turun mendekati level terendah 19 bulan.
Klaim pengangguran mingguan pekan lalu sebesar 293.000, atau pertama kali di bawah level 300.000 selama pandemi.
"Kita sedang melihat tanda-tanda perbaikan terbaru di pasar kerja," kata Mark Hamrick dari Bankrate.
Di sisi lain, indeks harga produsen per September terhitung lebih ringan dari perkiraan, sehingga membantu memperbaiki sentimen. Secara bersamaan angka Covid-19 terus menurun, dengan rerata 7-hari terakhir berada di level 86.181, lebih rendah dari rerata sebanyak 161.000 pada September ketika masih di posisi puncak.
"Beberapa hal yang mengkhawatirkan pasar pada bulan September, dan bahkan minggu lalu, sejauh aspek inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi dan [Covid-19] varian Delta, mungkin telah berkurang," kata Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc. sebuah perusahaan penasihat investasi, kepada Reuters, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (15/10/2021).
"Bukan berarti semuanya sudah berakhir, tetapi setidaknya dalam skala sementara, Anda dapat melihat tren ke arah yang benar," imbuhnya.
Saham perusahaan farmasi Moderna Inc pun naik tajam setelah panel penasihat ahli untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS memilih untuk merekomendasikan suntikan penguat (booster) vaksin Covid-19 buatan Moderna untuk orang Amerika berusia 65 ke atas dan mereka yang berisiko tinggi sakit parah.
Tidak hanya bank raksasa, saham Walgreens Boots Alliance Inc juga melonjak setelah rantai toko obat tersebut melaporkan pendapatan kuartal keempat dan laba yang disesuaikan di atas perkiraan dan perkiraan pertumbuhan sebesar 11% hingga 13% dalam jangka panjang.
Perusahaan Negeri Paman Sam diperkirakan akan melaporkan pertumbuhan laba kuartalan yang kuat untuk kuartal ketiga tahun ini. Namun, di tengah prakiraan positif tersebut, investor juga ingin mengetahui soal kenaikan biaya, kekurangan tenaga kerja, dan masalah pasokan yang dialami perusahaan di tengah pandemi Covid-19.
(adf/adf)