Newsletter

Buka Mata Pasang Telinga, Elit The Fed Hari Ini Buka Suara

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 September 2021 06:00
Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Meski yield Treasury sedang menanjak, dan dolar AS sedang kuat, rupiah juga punya modal menguat sebab pelaku pasar kini mengambil posisi beli (long) rupiah, bahkan menjadi yang terbaik dibandingkan mata uang Asia lainnya.

Hal tersebut tercermin dari survei 2 mingguan yang dilakukan Reuters yang menunjukkan pelaku pasar mengambil posisi beli (long) terhadap rupiah, bahkan menjadi yang terbesar diantara 9 mata uang Asia lainnya.

Survei tersebut menggunakan skala -3 sampai 3, angka negatif berarti pelaku pasar mengambil posisi beli (long) mata uang Asia dan jual (short) dolar AS. Semakin mendekati -3 artinya posisi long yang diambil semakin besar.

Sementara angka positif berarti short mata uang Asia dan long dolar AS, dan semakin mendekati angka 3, semakin besar posisi short mata uang Asia.

IDR

Survei terbaru yang dirilis hari ini, Kamis (23/9/2021) menunjukkan angka untuk rupiah di -0,50, membesar dari 2 pekan lalu -0,44.

Rupiah kini menjadi mata uang dengan posisi long terbesar di Asia, mengalahkan rupee India yang disurvei kali ini turun menjadi -0,45% dari sebelumnya -0,88%.

Survei ini konsisten dengan pergerakan rupiah, ketika pelaku pasar mengambil posisi long, maka rupiah akan cenderung menguat, begitu juga sebaliknya.

Reuters menyebutkan, pelaku pasar mempertahankan posisi long setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga di pekan lalu. Maklum saja, dengan posisi inflasi yang rendah, BI punya ruang untuk menurunkan suku bunga.

Fitch Solutions dalam laporan bulanan edisi Agustus dengan judul Delta Variant a Severe Threat to Asia's Growth Recovery, memprediksi di akhir tahun ini suku bunga BI berada di 3,25%, artinya turun 25 basis poin dari level saat ini.

Dengan dipertahankannya suku bunga, imbal hasil menjadi tetap menarik bagi pelaku pasar.

Selain itu, kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) yang sudah terkendali di Indonesia juga membuat sentimen terhadap rupiah membaik.

Kemarin kasus baru dilaporkan bertambah sebanyak 1.760 orang, dengan positivity rate 1,18%. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas 5% agar pandemi bisa disebut terkendali. Artinya, Indonesia bisa dikatakan sudah terkendali, sebab positivity rate jauh di bawah batas 5%.

Selain itu untuk wilayah Jawa-Bali sudah tidak ada lagi yang masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin pekan lalu, yang juga memperpanjang PPKM Jawa-Bali hingga 4 Oktober mendatang.

Pemerintah juga melakukan penyesuaian aktivitas masyarakat dalam ketentuan terbaru PPKM yang berlaku hingga dua pekan depan. Salah satunya adalah uji coba pembukaan pusat perbelanjaan/mal bagi anak-anak di bawah 12 tahun.

"Akan dilakukan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan mal bagi anak-anak di bawah usia kurang dari usia 12 tahun dengan pengawasan dan pendampingan orang tua," ujar Luhut dalam keterangan pers, Senin (20/9/2021).

Menurut dia, kebijakan itu akan diterapkan di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Jika berjalan lancar, pelonggaran yang dilakukan pemerintah tentunya bisa memutar roda bisnis lebih kencang.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Simak Rilis Data dan Agenda Hari Ini

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular