
Dagang dengan Negara Lain, Indonesia Masih Menang Banyak!

- Menambah proyeksi Mirae Asset
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2021 diperkirakan tumbuh tinggi. Neraca perdagangan pun kembali membukukan surplus.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan kinerja perdagangan internasional Indonesia periode Agustus 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 36,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Sementara impor diperkirakan tumbuh lebih tinggi yakni 44,29% yoy. Namun neraca perdagangan 'diramal' masih surplus US$ 2,32 miliar.
Institusi | Pertumbuhan Ekspor (%yoy) | Pertumbuhan Impor (%yoy) | Neraca Perdagangan (US$ juta) |
CIMB Niaga | 35.6 | 49.9 | 2200 |
BNI Sekuritas | 38.53 | 52.63 | 1689 |
BCA | 36.9 | 45 | 2400 |
ING | 36.1 | 45.1 | 2230 |
Maybank Indonesia | 29.25 | 37.97 | 2052 |
Danareksa Research Institute | 35.59 | 44.29 | 2201 |
Bank Mandiri | 36.77 | 44.65 | 2320 |
MNC Sekuritas | 37.57 | 42.8 | 2620 |
Bank Danamon | 35.86 | 40.81 | 2665 |
Bank Permata | 38.19 | 43.03 | 2680 |
Mirae Asset | 36.5 | 44 | 2410 |
MEDIAN | 36.5 | 44.29 | 2320 |
Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, menilai kinerja ekspor masih cukup baik di tengah tantangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Apalagi ada ancaman virus corona varian delta yang jauh lebih mudah menular dari sebelumnya. Varian delta kini sudah menyebar ke lebih dari 100 negara dan menyebabkan kenaikan kasus positif maupun kematian.
"Permintaan dari negara-negara mitra dagang utama masih kuat. Selain itu, kenaikan harga komoditas, terutama batu bara, juga sangat membantu ekspor Indonesia," sebut Faisal dalam risetnya.
Sepanjang Agustus 2021, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) melesat 11,29% secara point-to-point. Pada akhir bulan lalu, harga si batu hitam berada di US$ 170/ton, jauh di atas posisi akhir Agustus 2020 yakni US$ 52,75/ton.
![]() |
Halaman Selanjutnya --> Pertumbuhan Impor Tertahan
Tirta Citradi, Ekonom MNC Sekuritas, menyebut kenaikan harga komoditas tidak hanya mendongrak kinerja ekspor Indonesia tetapi juga cadangan devisa. Per akhir Agustus 2021, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Tanah Air adalah US$ 144,78 miliar, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
"Cadangan devisa yang memadai akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah," ujar Tirta dalam risetnya.
Sementara impor pada Agustus 2021 diperkirakan tidak jauh beda dibandingkan Juli 2021 yang mencatatkan pertumbuhan 44,44% yoy. Ini karena dunia usaha sepertnya menahan diri mengingat pemerintah masih menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"PPKM Level 3 dan 4 menyebabkan ketidakpastian kegiatan usaha maupun investasi. Ini juga tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang pada Agustus 2021 masih berada di zona kontraksi (di bawah 50)," tambah Faisal.
Akan tetapi, impor masih bisa tumbuh tinggi mengingat rendahnya capaian pada 2020, yang menjadi basis perhitungan. Pada Agustus 2020, impor anjlok -24,19% yoy.
"Perekonomian domestik sejatinya terkena dampak negatif dari penyebaran virus corona yang menyebabkan pemerintah memperketat pembatasan sosial. Namun karena basis yang rendah pada 2020 dan kenaikan harga komoditas global, impor masih bisa membukukan pertumbuhan dua digit," demikian Tirta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Impor Diramal Naik Lagi, Ekonomi RI Siap Terbang Tinggi?