Update Polling CNBC Indonesia

Dagang dengan Negara Lain, Indonesia Masih Menang Banyak!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Selasa, 14/09/2021 06:50 WIB
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
  • Menambah proyeksi Mirae Asset

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2021 diperkirakan tumbuh tinggi. Neraca perdagangan pun kembali membukukan surplus.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan kinerja perdagangan internasional Indonesia periode Agustus 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 36,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Sementara impor diperkirakan tumbuh lebih tinggi yakni 44,29% yoy. Namun neraca perdagangan 'diramal' masih surplus US$ 2,32 miliar.

Institusi

Pertumbuhan Ekspor (%yoy)

Pertumbuhan Impor (%yoy)

Neraca Perdagangan (US$ juta)

CIMB Niaga

35.6

49.9

2200

BNI Sekuritas

38.53

52.63

1689

BCA

36.9

45

2400

ING

36.1

45.1

2230

Maybank Indonesia

29.25

37.97

2052

Danareksa Research Institute

35.59

44.29

2201

Bank Mandiri

36.77

44.65

2320

MNC Sekuritas

37.57

42.8

2620

Bank Danamon

35.86

40.81

2665

Bank Permata

38.19

43.03

2680

Mirae Asset

36.5

44

2410

MEDIAN

36.5

44.29

2320

Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, menilai kinerja ekspor masih cukup baik di tengah tantangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Apalagi ada ancaman virus corona varian delta yang jauh lebih mudah menular dari sebelumnya. Varian delta kini sudah menyebar ke lebih dari 100 negara dan menyebabkan kenaikan kasus positif maupun kematian.

"Permintaan dari negara-negara mitra dagang utama masih kuat. Selain itu, kenaikan harga komoditas, terutama batu bara, juga sangat membantu ekspor Indonesia," sebut Faisal dalam risetnya.

Sepanjang Agustus 2021, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) melesat 11,29% secara point-to-point. Pada akhir bulan lalu, harga si batu hitam berada di US$ 170/ton, jauh di atas posisi akhir Agustus 2020 yakni US$ 52,75/ton.

Sumber: Refinitiv

Halaman Selanjutnya --> Pertumbuhan Impor Tertahan


(aji/aji)
Pages