
Belum Kelar Varian Delta Muncul Varian Mu, Nasib Pasar Piye?

Beralih ke Wall Street, indeks acuan utama bursa saham New York semalam dibuka variative dan juga ditutup mixed merespons data ketenagakerjaan yang berada di bawah ekspektasi pasar dan jelang rapat bank sentral Paman Sam The Fed.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 24,1 poin (+0,07%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit berbalik turun 41,15 poin (-0,12%) ke 35.319,58. Indeks S&P 500 tumbuh 3,8 poin (+0,08%) ke 4.526,51 dan Nasdaq naik 70,3 poin (+0,46%) ke 15.329,55.
Kemudian pada penutupan perdagangan, indeks DJIA terpangkas 48,2 poin atau setara dengan koreksi 0,14%. S&P 500 naik tipis 1,5 poin atau 0,03% dan Nasdaq Composite yang berisikan saham-saham teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan 50,14 poin atau setara dengan apresiasi 0,33%.
Indeks S&P 500 tumbuh 2,9% bulan lalu, menjadi kinerja yang tebraik sejak 2017. Indeks Nasdaq lompat sekitar 4% menjadi reli bulanan ketiga kali secara beruntun sedangkan Dow Jones paling buncit dengan penguatan 1,2%. Indeks saham sektor keuangan memimpin dengan lompatan sebesar 5%.
Data ADP National Employment menunjukkan Negara Adidaya itu bulan lalu mencetak 374.000 slip gaji baru. Angka itu jauh di bawah ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 600.000.
Laporan itu mengawali rilis slip gaji yang akan dikeluarkan pada Jumat, di mana ekonom dalam polling Dow Jones memprediksi 720.000 slip gaji baru diterbitkan, dengan angka pengangguran 5,2%.
Sepanjang tahun berjalan, indeks S&P 500 menguat lebih dari 20% tanpa sekalipun terkoreksi hingga di bawah 5%. Indeks acuan utama bursa AS ini ditutup di atas rerata pergerakan 200 hari yang mengindikasikan bahwa nuansabullishmasih kuat.
Namun, beberapa pihak mengingatkan potensi koreksi pada September karena sejak Oktober tahun lalu belum ada koreksi terhadap bursa AS terutama jelang rapat bank sentral AS(Federal Reserve/The Fed) pada September dan berlanjutnya kekhawatiran penyebaran virus Covid-19 varian delta.
Merespons data ketenagakerjaan yang kurang memuaskan tersebut, yield acuan obligasi pemerintah bertenor 10 tahun ditutup flat pada perdagangan dini hari tadi. Untuk yield 10 tahunnya berada di 1,3% sementara untuk yield 30 tahun mendekati 1,92%.
Halaman 3>>>
(sef/sef)