
Jaga Rupiah dari Amukan Dolar, BI Diramal Tahan Bunga Acuan

Oleh karena itu, pasar makin yakin bahwa dalam waktu dekat The Fed akan mengurangi 'dosis' stimulus moneter. Ini akan dimulai dengan mengurangi besaran quantitative easing.
Survei yang dilakukan Reuters terhadap 43 institusi memperkirakan The Fed akan mulai terang-terangan mengumumkan pengurangan quantitative easing pada September 2021 alias bulan depan.
Namun pengurangan ini sepertinya baru akan dilakukan pada Januari 2022. Quantitative easing diperkirakan baru akan benar-benar selesai pada kuartal IV-2022.
![]() |
Pengurangan quantitative easing berarti pasokan dolar AS tidak akan lagi melimpah seperti sekarang. Seperti barang, saat pasokan berkurang pasti harga akan naik. Mata uang juga begitu, pasokan yang menurun membuat nilai tukarnya kian mahal.
Jadi, ke depan sepertinya dolar AS bakal semakin perkasa. Ini tentu menjadi alarm bagi mata uang lain, termasuk rupiah.
Amanat utama BI adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Ini bisa dilakukan dengan menjaga suku bunga tetap kompetitif sehingga arus modal asing berkenan masuk ke Indonesia dan menjaga stabilitas rupiah.
"Memang ada tendensi ekonomi Indonesia akan melambat. Namun dengan kekhawatiran terhadap stabilitas nilai tukar, bank sentral tidak akan mengambil risiko," tegas Alex Holmes, Ekonom Capital Economics, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)