
Wall Street Melesat Lagi, Bakal 'Nular' ke IHSG Juga?

Dari dalam negeri, sentimen utama yang bisa mempengaruhi pasar hari ini datang dari Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 14.30 WIB. Adapun salah satu keputusan utamanya adalah penentuan suku bunga acuan, apakah akan dipertahankan di level sekarang sebesar 3,5% atau diubah. Sejauh ini, Tradingeconomics memproyeksikan BI masih 'bermain aman' di angka 3,5% itu.
Di samping itu, pelaku pasar juga masih akan mencermati perkembangan kasus baru Covid-19 di Tanah Air. Memasuki hari pertama perpanjangan PPKM Darurat (PPKM Level 4), kasus Covid-19 di Indonesia kembali menurun, meskipun masih di atas 30.000 kasus per hari.
Berdasarkan data Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi, kasus baru pada Rabu (21/7), bertambah 33.772 pasien. Alhasil, hingga kemarin total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2,983 juta.
Sementara itu, kasus kematian bertambah 1.383 orang sehingga total menjadi 77.583 orang. Kabar baiknya, kasus kesembuhan bertambah 32.887 orang dalam sehari. Secara total, ada 2,356 juta pasien yang sembuh dari Covid-19.
Kemudian, dari luar negeri, ada rilis data indeks keyakinan usaha Perancis pada bulan Juli 2021, yang dirilis pada 13.45 WIB. Menurut catatan Tradingeconomics, indikator iklim manufaktur di Prancis tidak berubah di posisi 107 pada Juni 2021, sama seperti di bulan sebelumnya dan sedikit lebih rendah dari perkiraan pasar 109. Konsensus pasar memprediksi indeks keyakinan usaha pada Juli masih di posisi 107.
Selain itu, pada pukul 17.00 WIB, pasar juga akan mengamati rilis data indeks optimisme usaha dari Negeri Ratu Elizabeth II Britania Raya untuk kuartal III 2021. Indeks optimisme manufaktur Inggris melonjak menjadi 38 pada kuartal kedua 2021 dari minus 22 pada periode tiga bulan sebelumnya. Pasar memprediksi indeks optimisme usaha per triwulan III tahun ini naik menjadi 45.
Selanjutnya, pada pukul 18.45 WIB Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) akan mengumumkan keputusan soal tingkat suku bunga acuan yang saat ini di level 0%. Konsensus menyebutkan ECB masih akan mempertahankan tingkat suku bunga di level tersebut.
Sebelumnya, pada 8 Juli lalu, ECB mengumumkan strategi baru yang memungkinkan bank untuk mentolerir inflasi di atas target 2%, dibandingkan dengan sebelumnya yang berada sedikit di bawah 2%. Selain itu, ECB juga memasukkan pertimbangan perubahan iklim dalam operasi kebijakan moneter anyarnya.
"Kami percaya target 2% lebih jelas, lebih sederhana untuk dikomunikasikan dan memiliki keseimbangan yang baik," kata Presiden ECB Christine Lagarde dalam konferensi pers pada 8 Juli. "Kami tahu bahwa 2% tidak akan selalu tepat sasaran, mungkin ada beberapa penyimpangan sementara yang moderat di kedua arah dari 2% itu. Dan itu tidak masalah."
Lagarde juga mengatakan, ECB akan terus menjaga kondisi keuangan yang berkelanjutan dan mendukung perekonomian. Ia pun menambahkan, sekarang bukan waktu yang tepat untuk membicarakan soal strategi keluar atau exit strategy.
Terakhir, dari Negeri Paman Sam, pada pukul 19.30 WIB, Departemen Tenaga Kerja AS akan mengumumkan data klaim tunjangan pengangguran per 17 Juli 2021, yang diprediksi akan kembali turun. Penurunan klaim tunjangan pengangguran bisa menjadi salah satu indikator awal untuk menakar perbaikan pasar tenaga kerja dan 'kesehatan' ekonomi AS.
Sebelumnya, per 10 Juli 2021, klaim tunjangan pengangguran awal AS tepat sesuai proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones, di angka 360.000 unit, atau lebih lebih baik ketimbang posisi sepekan sebelumnya (386.000 unit). Menurut data Kementerian Tenaga Kerja, ini merupakan level terendah untuk klaim awal sejak 14 Maret 2020 yang berada di level 256.000.
Konsensus pasar memprediksi klaim tunjangan pengangguran akan kembali turun menjadi 350.000 unit.
Sementara, menurut hitung-hitungan Tradingeconomics, klaim tunjangan pengangguran rerata empat mingguan per 17 Juli juga akan kembali turun menjadi 365.500 unit.
Sebelumnya, klaim tunjangan ini turun menjadi 382.500 unit pada 10 Juli, dari posisi 397.000 unit pada periode sebelumnya. Ini adalah level terendah untuk rata-rata empat mingguan sejak 14 Maret 2020 yang berada di posisi 225.500.
Melansir Investopedia, selama masa 'kelesuan' ekonomi yang disebabkan oleh penyebaran virus Covid-19 semenjak tahun lalu, klaim tunjangan pengangguran mingguan di AS sempat melonjak ke level historis seiring perusahaan mengurangi alokasi gaji akibat penutupan usaha.
Asal tahu saja, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS, sepanjang pertengahan Maret hingga 30 April 2020, lebih dari 28 juta orang Amerika mengajukan klaim asuransi pengangguran.
(adf/adf)