
Wall Street Melesat Lagi, Bakal 'Nular' ke IHSG Juga?

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali ditutup melesat di zona hijau pada perdagangan Rabu (21/7) waktu AS, setelah pada hari sebelumnya juga kompak menguat. Penguatan ketiga indeks saham ini terjadi di tengah laporan pendapatan sejumlah perusahaan yang kokoh dan optimisme baru tentang pemulihan ekonomi AS.
Dow Jones Industrial Average naik 286,01 poin, atau 0,83%, menjadi 34.798, S&P 500 menguat 0,82%, menjadi 4.358,69, dan Nasdaq Composite bertambah 0,92%, menjadi 14.631,95.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, saham energi menjadi top gainers, melonjak 3,5% seiring rebound harga minyak mentah dunia.
Saham-saham small caps (dengan nilai kapitalisasi pasar kecil) yang sensitif secara ekonomi, semikonduktor, dan keuangan 'merajai' pasar pada perdagangan Rabu.
"Ini semacam jungkat-jungkit yang terjadi antara pendapatan [perusahaan] yang besar dan pasar yang pulih dan kekhawatiran apakah ekonomi akan melambat karena varian Delta (COVID-19)," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, dilansir Reuters.
"Tetapi kita sedang menyaksikan," lanjut Tuz, "pendapatan yang kuat dengan panduan yang umumnya positif, dan perasaan bahwa (varian Delta) dapat diatasi."
Mulai pulihnya bisnis perjalanan membantu mendorong pendapatan United Airlines, meningkatkan sahamnya sebesar 3,8%.
Indeks S&P 1500 Airlines melonjak 3,3%, sementara indeks S&P 1500 Hotels, Restaurant and Leisure terkerek 2,9%.
"Awal minggu ini saham-saham tersebut menderita karena kekhawatiran baru bahwa bisnis perjalanan akan melambat dan semua industri yang terkait akan menderita, tetapi ketakutan itu telah hilang," imbuh Tuz. "Permintaan [terkait bisnis perjalanan] terus berlanjut seperti yang diharapkan, saya tidak berpikir ketakutan akan varian Delta menyebabkan orang mengubah rencana mereka."
Sementara, benchmark imbal hasil Treasury AS melanjutkan rebound mereka dari posisi terendah lima bulan setelah lelang obligasi 20 tahun yang lemah, yang menguntungkan bank yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga.
Perselisihan di Washington atas pengesahan paket infrastruktur bipartisan senilai US$1,2 triliun berkembang ketika Senat parta Demokrat berusaha melakukan pemungutan suara prosedural yang direncanakan, kendati ada seruan penundaan dari Partai Republik.
Mengenai musim pelaporan kinerja keuangan kuartal kedua 73 perusahaan di S&P 500 telah membukukan hasil. Dari jumlah tersebut, 88% telah mengalahkan ekspektasi konsensus.
Di antara perusahaan 'pemenang', saham Chipotle Mexican Grill melonjak 11,5% setelah sang pemilik gerai burrito mengalahkan perkiraan pendapatan analis dan memperkirakan pertumbuhan penjualan kuartal saat ini yang kuat.
Saham Coca-Cola naik 1,3% setelah menaikkan angka perkiraan kinerja setahun penuh.
Kemudian, saham Interpuplic Group of Companies melonjak 11,3% setelah rilis pendapatan yang optimis.
Perusahaan farmasi Johnson & Johnson memperkirakan angka penjualan mencapai US$2,5 miliar dari vaksin Covid-19 satu kali suntikan tahun ini dan menaikkan perkiraan penjualan perusahaan..
Di sisi yang 'pecundang', Netflix Inc pada Selasa malam waktu setempat melaporkan perlambatan pertumbuhan pelanggan, membuat saham perusahaan turun 3,3%.
Kemudian, rilis pendapatan kuartal kedua Harley-Davidson menunjukkan adanya kemajuan, tetapi perusahaan menurunkan patokan pendapatan operasionalnya lantaran tarif dari Eropa, yang merupakan pasar terbesar kedua Harley. Pada Rabu, saham Harley anjlok 7,2%.
Pada Kamis, musim laporan keuangan masih berlanjut. AT&T, D.R. Horton, Southwest Air, American Airlines, Abbott Labs dan Union Pacific termasuk di antara nama-nama yang bakal merilis kinerja keuangan sebelum bel pembukaan pasar. Sementara, Intel, Twitter, Snap, dan Capital One akan mempublikasikan pembaruan kinerja triwulanan setelah pasar tutup.
Selain itu, investor juga akan mengamati angka klaim tunjangan pengangguran mingguan dari Departemen Tenaga Kerja. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan jumlah pengajuan pertama-kali klaim tunjangan pengangguran menjadi 350.000, turun dari jumlah sebelumnya di 360.000. Angka penjualan rumah yang ada juga akan dirilis.
(adf/adf)