Newsletter

Bakal Ada PPKM Darurat, Semoga Pasar RI Kuat...

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
01 July 2021 06:12
Suasana pabrik yang memproduksi Gas Insulated Switchgear (GIS) tegangan tinggi di Tangerang. (dok. ABB Indonesia)
Foto: Suasana pabrik yang memproduksi Gas Insulated Switchgear (GIS) tegangan tinggi di Tangerang. (dok. ABB Indonesia)

Perdagangan hari ini merupakan perdagangan awal semester kedua sekaligus perdagangan awal kuartal ketiga tahun 2021. Pelaku pasar berharap bahwa pada perdagangan di semester kedua dan kuartal ketiga tahun ini jauh lebih baik dari semester I maupun kuartal kedua tahun ini

Sementar itu, pasar perlu mencermati pergerakan bursa Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin. Tiga indeks utama di bursa Wall Street juga tercatat masih tumbuh positif di atas 10% selama semester I tahun 2021. Di kuartal kedua tahun 2021, tiga indeks utama Wall Street juga bergerak melesat dari sekitar 6% hingga 12%.

Selain itu, pasar juga perlu mencermati data penggajian ADP yang menjadi acuan pertama sebelum data penggajian AS versi pemerintah dirilis pada Jumat besok. ADP melaporkan menyebutkan bahwa sektor swasta menerbitkan slip gaji baru sebanyak 692.000 pada Juni, atau mengalahkan ekspektasi pasar.

Data penggajian AS utama pada periode Juni 2021 akan dirilis pada Jumat, di mana beberapa pengamat ekonomi dari polling Dow Jones memprediksi slip gaji di luar sektor pertanian per Juni mencapai 683.000 unit, atau melesat dibandingkan dengan posisi Mei sebanyak 559.000.

Untuk hari ini, data ekonomi yang akan dirilis cukup banyak, di mana data ekonomi yang akan dirilis paling banyak adalah data aktivitas manufaktur yang digambarkan di indeks manajer pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) manufaktur versi IHS Markit periode Juni 2021.

Adapun negara-negara di luar Indonesia yang akan merilis data PMI manufaktur periode Juni pada hari ini yakni Australia, Jepang, China, Zona Euro, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

Untuk China, data PMI manufaktur yang akan dirilis pada hari ini adalah data versi Caixin (Markit), di mana para ekonom memperkirakan PMI manufaktur China akan turun sedikit ke angka 51,9.

Selain itu, data neraca perdagangan termasuk data ekspor-impor Korea Selatan dan Australia juga akan dirilis pada hari ini.

Di Indonesia, sejumlah data ekonomi juga akan dirilis pada hari ini, yakni data PMI manufaktur Markit pada Juni 2021 dan data inflasi RI pada Juni 2021.

Konsensus Reuters memperkirakan PMI manufaktur RI pada Juni 2021 akan turun sedikit ke angka 54,9 dari sebelumnya pada Mei lalu di angka 55,3.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka tandanya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi.

Sedangkan untuk data inflasi, Reuters memperkirakan inflasi RI akan naik ke level 1,9% secara tahunan (year-on-year/YoY). Sementara untuk inflasi secara bulanan (month-on-month/MoM) diprediksiturun sedikit ke level 0,3%. Adapun untuk inflasi inti RI diprediksi akan naik menjadi 1,5% (YoY).

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular