
Bakal Ada PPKM Darurat, Semoga Pasar RI Kuat...

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham New York (Wall Street) secara mayoritas ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu (30/6/2021) waktu setempat, di mana indeks S&P 500 kembali naik ke rekor tertingginya di hari terakhir Juni sekaligus menutup semester 1 tahun 2021 yang kuat untuk Wall Street.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,61% ke level 34.502,51, S&P 500 bertambah 0,13% ke level 4.297,50. Namun untuk indeks Nasdaq Composite pada perdagangan Rabu kemarin terpaksa ditutup melemah 0,17% ke posisi 14.503,95.
Pada perdagangan Rabu yang merupakan hari terakhir di kuartal kedua, S&P 500 telah naik 14,4% sepanjang tahun ini (year-to-date/YTD). Sedangkan Nasdaq Composite dan Dow masing-masing naik lebih dari 12%.
Rabu kemarin juga merupakan hari terakhir di kuartal kedua tahun 2021. Di mana S&P 500 naik 8,2%, Dow Jones melesat 6,42%, dan Nasdaq melonjak 11,9%.
Saham juara di Dow Jones meliputi Goldman Sachs dengan reli 40%, American Express dan Walgreens Boots Alliance menyusul dengan lompatan 30% sepanjang tahun ini.
Investor kian yakin bahwa inflasi sekarang tak membahayakan ekonom. Karena, bersifat sesaat dan mereka memburu saham dengan ekspektasi pemulihan ekonomi terus berlangsung dan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mempertahankan kebijakan moneter longgar.
Penguatan tersebut terjadi setelah nyaris 60% warga dewasa di AS menerima vaksin Covid-19, memungkinkan ekonomi kembali dibuka lebih cepat.
Namun, varian baru virus telah menimbulkan beberapa kekhawatiran terkait banyaknya pembatasan seperti penerapan pemakaian masker kembali karena kecepatan vaksinasi mulai melambat.
"Investor memiliki sejumlah alasan untuk tetap konstruktif," tulis Tom Lee, Managing Partner dan Kepala Riset Fundstrat Global Advisors, dikutip dari CNBC International.
Jeff Kilburg, kepala investasi di Sanctuary Wealth, mengatakan kepada CNBC International bahwa dia optimis pasar akan tumbuh lebih baik di semester kedua tahun 2021 berkat komitmen berkelanjutan The Fed terhadap pemulihan ekonomi.
"Kita dapat melawan semua yang kita inginkan tentang inflasi, dan kita dapat bertarung tentang metrik mana yang kita gunakan untuk inflasi, tetapi saya pikir pada akhirnya kita benar-benar melihat komitmen yang akan dimiliki The Fed," kata Kilburg, dilansir dari CNBC International.
Beberapa investor dan para ahli strategi beranggapan bahwa penyebaran varian baru Covid-19, yakni Delta sebagai risiko pasar pada semester kedua tahun ini.
Namun, Marko Kolanovic dari JPMorgan mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien pada Rabu kemarin bahwa varian tersebut seharusnya tidak merugikan pasar ekuitas.
Kabar positif datang dari Indeks Harga Rumah Nasional AS yang dirilis S&P CoreLogic Case-Shiller, yang menunjukkan bahwa harga rumah naik lebih dari 14% pada April secara tahunan. Namun, Mortgage Banking Association merilis laporan survei bahwa permintaan rumah bakal menyusut karena harga yang tinggi di tengah minimnya suplai.
Di tempat lain, indeks manajer pembelian Chicago Instituted for Supply Management (ISM) datang lebih rendah dari yang diharapkan untuk bulan Juni tetapi masih menunjukkan ekspansi.
Sementara itu, data slip gaji ADP menyebutkan bahwa sektor swasta menerbitkan slip gaji baru sebanyak 692.000 pada Juni, atau mengalahkan ekspektasi pasar.
Pasar masih menanti kabar besar pada Jumat (2/7/2021) besok, yakni slip gaji di luar sektor pertanian per Juni yang diprediksi 683.000 unit, menurut konsensus ekonom dalam polling Dow Jones. Angka itu melesat dibandingkan dengan posisi Mei sebanyak 559.000.
(chd/chd)