
Ekspor 'Diramal' Meroket 43%, RI Mau Jadi Orang Kaya!

Ekspor yang tumbuh di atas 40% disebabkan oleh sejumlah faktor. Satu, harga komoditas andalan ekspor Indonesia meningkat sepanjang bulan lalu.
Harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle (Australia) naik 1,27% sepanjang April 2021. Dalam periode yang sama, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia melonjak 7.09%.
![]() |
Dua, permintaan dunia meningkat karena aktivitas dan mobilitas publik kembali dibuka secara bertahap setelah sempat 'digembok' karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Ini terlihat dari aktivitas perdagangan yang semarak.
Sepanjang April 2021, Baltic Dry Index melonjak 49,22%. Indeks ini menyentuh titik tertinggi sejak 2010.
Tiga, nilai tukar rupiah bergerak menguat. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), rupiah menguat 0,55% secara point-to-point pada April 2021.
Saat rupiah menguat, maka dibutuhkan lebih banyak valas untuk membeli produk Indonesia. Ini membuat nilai ekspor Indonesia meningkat meskipun kuantitas barang yang dibeli tidak berubah. Apalagi kalau kuantitasnya meningkat karena kenaikan permintaan dunia, tentunya nilai ekspor bakal melonjak.
Halaman Selanjutnya --> Impor Naik, Tanda Industri Bangkit
(aji/aji)