
Waspada, Bung! Wall Street Ambruk Lagi

Hari ini merupakan perdagangan saham nasional terakhir di pekan ini, karena adanya libur Idul Fitri 1442 H yang diperkirakan jatuh pada Kamis (13/5/2021) atau Jumat (14/5/2021). Sementara untuk Rabu (12/5/2021) merupakan hari Cuti Bersama Jelang Idul Fitri 1442 H.
Untuk sentimen hari ini, pelaku pasar di dalam negeri akan menyikapi pelemahan bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan Senin (10/5/2021) waktu setempat, di mana saham-saham teknologi menjadi pemberat bursa saham Negeri Paman Sam.
Selain itu, pasar juga masih mencermati dampak dari data ketenagakerjaan AS yang hasilnya kurang memuaskan dan juga menjadi pemberat bursa saham Negeri Paman Sam.
Data ketenagakerjaan AS yang tercatat lebih buruk dari estimasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan ada 1 juta slip gaji baru dengan angka pengangguran 5,8% atau membaik dari sebelumnya 6%.
Berbekal data tersebut, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) diprediksi masih akan melanjutkan kebijakan moneter longgar yang sekarang diberlakukan.
Selain itu, pasar juga akan mencermati pidato dari Presiden AS, Joe Biden yang mendesak kepada perusahaan-perusahaan di AS untuk meningkatkan gaji para pekerjanya
Biden mengatakan bahwa pemerintahannya akan mendistribusikan lebih banyak dana bantuan virus corona yang termasuk dalam rencana stimulus senilai US$ 1,9 triliun dari Partai Demokrat saat membuka kembali bisnis untuk mencari karyawan.
Pemerintah federal akan mulai mengizinkan pemerintah negara bagian dan lokal untuk mengajukan sebagian dari kumpulan bantuan senilai US$ 350 miliar dan mendorong untuk merampingkan distribusi bantuan ke pusat penitipan anak dan mulai mengirimkan hibah ke 16.000 restoran dan bar yang kesulitan akibat pandemi.
Biden mengatakan Gedung Putih tidak melihat banyak bukti bahwa tunjangan pengangguran federal senilai US$ 300 per minggu yang diberlakukan sampai September telah menghalangi orang untuk mengambil pekerjaan, ia berpendapat bahwa orang-orang Amerika ingin bekerja.
"Harapan saya adalah ketika ekonomi kita kembali, perusahaan-perusahaan ini akan memberikan upah yang adil dan lingkungan kerja yang aman," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih.
Pasar juga perlu mencermati beberapa data ekonomi yang akan dirilis pada hari ini. Di Asia, pasar Negeri Panda, China akan merilis data inflasi periode April 2021 secara tahunan (year-on-year), melalui indeks harga konsumen (IHK).
Indeks harga konsumen di China naik 0,4% (year-on-year/yoy) pada Maret 2021, setelah turun 0,2% pada sebulan sebelumnya dan dibandingkan dengan konsensus pasar pada Maret yang diprediksi naik 0,3%.
Sementara itu di Indonesia, data penjualan ritel periode Maret 2021 rencananya juga akan dirilis pada hari ini pukul 10:00 WIB.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Februari 2021 sebesar 177,1. Terjadi kontraksi atau pertumbuhan negatif 2,7% (month-to-month/MtM). Secara YoY, kontraksinya mencapai 18,1%.
(chd/chd)