Newsletter

Ekonomi China Katanya Meroket 19%, IHSG To The Moon?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 April 2021 06:13
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: ist

IHSG boleh jadi punya peluang penguatan yang cukup besar, begitu juga SBN mengingat yield obligasi (Treasury) tenor 10 tahun yang turun 6,18 basis poin Kamis kemarin ke 1,5742%. Posisi tersebut merupakan yang terendah dalam satu bulan terakhir.

Namun, yang menjadi perhatian adalah rupiah yang menjadi "raja patung" dalam 2 hari terakhir, padahal indeks dolar AS sedang terus menurun. Jika gagal bangkit pada perdagangan hari ini, maka rupiah akan membukukan pelemahan 9 pekan beruntun.

Pada perdagangan kemarin, indeks dolar kembali turun meski sangat tipis 0,01%. Dengan demikian, sepanjang pekan ini indeks dolar AS sudah menurun dalam 4 hari beruntun dengan total 0,52%.

Tren penurunan indeks dolar AS dimulai sejak 31 Maret lalu hingga Rabu kemarin. Selama periode tersebut indeks dolar AS hanya menguat 3 kali saja, total pelemahannya sebesar 1,72%.

Meski demikian, dolar AS masih menjadi primadona pelaku pasar jika dihadapkan dengan mata uang Asia termasuk rupiah.

Hal tersebut terlihat dari survei 2 mingguan yang dilakukan Reuters.

Survei tersebut menggunakan skala -3 sampai 3, angka negatif berarti pelaku pasar mengambil posisi beli (long) mata uang Asia dan jual (short) dolar AS. Semakin mendekati -3 artinya posisi long yang diambil semakin besar.

Sementara angka positif berarti short mata uang Asia dan long dolar AS, dan semakin mendekati angka 3, semakin besar posisi short mata uang Asia.

Survei terbaru yang dirilis Kamis (8/4/2021) menunjukkan angka untuk rupiah 0,59, naik dari dua pekan lalu 0,45. Artinya, semakin banyak pelaku pasar yang mengambil posisi jual rupiah. Tidak hanya rupiah, pelaku pasar juga mengambil posisi short semua mata uang Asia, dan lebih memilih dolar AS.

Namun, bukan berarti rupiah tidak punya peluang menguat. Jika IHSG dan SBN menguat disertai dengan capital inflow, maka rupiah berpeluang bangkit sekaligus menghentikan pelemahan 8 pekan beruntun.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Simak Data dan Agenda Berikut

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular