Newsletter

Ekonomi China Katanya Meroket 19%, IHSG To The Moon?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 April 2021 06:13
Bullrun
Foto: ist

Bursa saham AS (Wall Street) kembali melesat dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Kamis waktu setempat. Data ekonomi AS yang dirilis impresif serta laporan earning menjadi pemicunya.

Indeks Dow Jones melesat 0,9% ke 34.035,99 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Kemudian indeks S&P 500 naik 1,11% ke 4.170,42 juga merupakan rekor tertinggi, Nasdaq memimpin penguatan sebesar 1,31% ke 14.038,76.

Data dari AS yang dirilis penjualan ritel Maret melesat 9,8% atau mendekat proyeksi beberapa ekonom (yang mengestimasikan kenaikan sebesar 10%) berkat bantuan langsung tunai (BLT) sebesar US$ 1.400. Capaian itu jauh lebih baik dari median konsensus Dow Jones yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 6,1%.

Di sisi lain, klaim tunjangan pengangguran baru sepanjang pekan lalu yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS tercatat hanya sebesar 576.000 atau jauh lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 710.000 unit klaim.

"Saya sangat bullish, dan anda betul bahwa kita juga harus mewaspadai defisit [APBN]... jika kita tak mencetak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam 10 tahun ke depan," tutur Larry Fink, CEO BlackRock dalam wawancara dengan CNBC International.

Saham-saham sektor teknologi yang kemarin melemah hari ini berhasil bangkit. Saham FAANG (Facebook, Amazon, Apple, Netflix, dan Alphabet) semuanya menguat lebih dari 1%.

UnitedHealth dan Pepsi, keduanya melaporkan earning yang lebih bagus dari estimasi pasar, harga sahamnya pun menguat. UnitedHealth melesat 3,8%, Pepsi naik tipis 0,1%.
Dari sektor finansial, Citigroup dan Bank of America juga melaporkan earning yang lebih tinggi dari estimasi, tetapi saham keduanya turun akibat aksi profit taking.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular