Newsletter

Investor Tak Takut Covid-19 Lagi, IHSG Meroket Nih?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 April 2021 06:12
Thamrin City
Foto: Thamrin City (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Penguatan Wall Street sepanjang pekan lalu, dan pada hari Jumat khususnya tentunya bisa menjadi kabar bagus bagi IHSG. Sebagai kiblat bursa saham dunia, penguatan Wall Street biasanya menginspirasi bursa saham lainnya, termasuk IHSG.

Selain itu, pelaku pasar secara global kini semakin pede masuk ke pasar saham. Hal tersebut terindikasi dari penurunan indeks volatilitas (VIX) ke level terendah sebelum virus corona menyerang dunia.

VIX dianggap sebagai indikator ketakutan (fear index), ketika angkanya menurun artinya ketakutan pelaku pasar semakin berkurang. Sementara ketika posisinya menanjak, akan mencerminkan para investor semakin takut untuk berinvestasi dan cenderung menghindari aset-aset berisiko.

Melansir data Refinitiv, VIX sepanjang pekan lalu turun 3,7% ke 16,69, level tersebut merupakan yang terendah sejak pertengahan Februari lalu. Seperti diketahui virus corona dinyatakan sebagai pandemi pada Maret 2020. Saat itu indeks VIX yang berada di bawah level 20, langsung meroket hingga ke atas 85.

Pada bulan Maret tahun lalu terjadi aksi jual masif di pasar obligasi global setelah Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, di saat yang sama VIX meroket naik. Wall Street, bursa saham Eropa, hingga bursa Asia termasuk IHSG mengalami aksi jual.

Artinya, kenaikan VIX mencerminkan ketakutan pelaku pasar terhadap Covid-19. VIX kini sudah kembali ke bawah 20, atau level sebelum Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi, Sehingga menjadi indikasi pelaku pasar sudah tidak takut akan Covid-19.

Pemulihan ekonomi AS yang diramal lebih cepat dari prediksi, stimulus moneter dan fiskal pemerintah, serta vaksinasi yang dilakukan dengan cepat membuat investor semakin pede masuk ke aset-aset berisiko.

Penurunan VIX, tersebut tentunya akan menguntungkan bagi IHSG.

Apalagi Kementerian Keuangan optimis perekonomian Indonesia akan tumbuh signifikan di kuartal II-2021. Pertumbuhan bahkan mencapai 8% setelah tahun lalu terkontraksi -5,32%

Kepala Pusat Kebijakan Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Hidayat Amir mengatakan, pertumbuhan tinggi ini sejalan dengan akselerasi perbaikan perekonomian yang semakin terlihat pada kuartal II mendatang.

"Kuartal II kami yakin pemulihan bisa diakselerasi ke pertumbuhan 7% - 8%," ujarnya dalam webinar virtual Kemenkeu, Kamis (8/4/2021).

Dengan perbaikan ini, maka ia melihat bahwa target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan Pemerintah sekitar 4,3%-5,3% sangat realistis untuk bisa tercapai.

Sementara itu indeks dolar AS serta yield Treasury yang merosot pada pekan lalu gagal dimanfaatkan rupiah untuk menguat. Artinya rupiah sedang dalam tekanan yang cukup besar. Penyebabnya, capital outflow yang terjadi dari dalam negeri, bagi dari pasar saham maupun obligasi.

Pergerakan indeks dolar AS serta yield Treasury AS akan tetap menjadi perhatian yang bisa menggerakkan rupiah, serta SBN. Penurunan VIX juga bisa memberikan dampak positif bagi rupiah, sebab ketika investor asing berpeluang mengalirkan investasinya ke negara emerging market dengan imbal hasil yang tinggi seperti Indonesia.  

Selain itu dari dalam negeri hari ini akan dirilis data penjualan ritel Indonesia bulan Februari yang bisa menunjukkan seberapa cepat roda bisnis mulai berputar kembali.
Hingga bulan Januari, penjualan ritel sudah negatif selama 14 bulan beruntun, secara year-on-year (YoY). Pada bulan Februari lalu penjualan ritel anjlok 16,4%.

Bank Indonesia (BI) memprediksi penjualan ritel Indonesia masih akan mengalami kontraksi di bulan Februari, bahkan sedikit lebih parah, 16,5%.

"Penjualan eceran sejumlah komoditas seperti Sandang, Barang Budaya dan Rekreasi, Suku Cadang dan Aksesori, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi terindikasi membaik, meski masih kontraksi," tulis keterangan BI pada Maret lalu.

Kontraksi penjualan ritel Indonesia tentunya bisa memberikan sentimen negatif bagi pasar keuangan dalam negeri.

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular