Newsletter

Harga Saham Tesla Bisa Rp 43 Juta, Ngadi-ngadi Nggak Nih?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 March 2021 06:09
APTOPIX Virus Outbreak Britain Vaccine
Ilustrasi Vaksin Anti-Virus Corona (AP/Frank Augstein)

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu perkembangan positif di Wall Street. Semoga hijaunya Wall Street membuat semangat investor di pasar keuangan Asia membuncah, termasuk di Indonesia.

Sentimen kedua, ada kabar gembira karena yield obligasi AS turun. Kenaikan yield obligasi pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden akhir-akhir ini memberikan tekanan bagi instrumen lain, terutama di negara-negara berkembang.

Penurunan yield obligasi pemerintah AS akan membuat aset lain kembali menarik. Ini bisa menjadi pendorong minat pelaku pasar untuk kembali masuk, sehingga menjadi berita bagus buat IHSG dkk.

Sentimen ketiga adalah perkembangan nilai tukar lira. Pada pukul 05:10 WIB, lira mampu menguat 0,09%.

Namun bisa jadi penguatan lira hanya sesaat, karena investor melakukan ambil untung (profit taking) setelah mata uang ini melemah sangat dalam. Pelaku pasar memperkirakan lira masih dalam tekanan karena faktor pergantian kepemimpinan di bank sentral.

Christian Maggio, Strategist di TD Securities, memperkirakan depresiasi lira bisa mencapai 10-15% dalam hari-hari ke depan. "Pergerakan ini akan menunjukkan pengambilan keputusan di Turki yang tidak biasa, terutama dalam hal kebijakan moneter. Mulai sekarang, kebijakan akan diarahkan ke pro pertumbuhan ekonomi," tegasnya, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara riset Goldman Sachs memperkirakan Kavcioglu akan melakukan penurunan suku bunga secara besar-besaran di awal (frontload). Oleh karena itu, bank yang berpusat di New York (AS) tersebut menyatakan risiko pelemahan lira terus-menerus dalam waktu dekat sangat besar.

Sentimen keempat, lagi-lagi berita baik, adalah hasil uji coba vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) buatan AstraZeneca-Universitas Oxford. Dalam uji coba di AS, didapatkan hasil bahwa vaksin ini 79% efektif untuk melawan virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

Kabar ini tentu melegakan, karena sebelumnya vaksin ini sempat mengalami masalah di sejumlah negara. Leih dari selusin negara Eropa menunda penggunaan vaksin AstraZeneca-Universitas Oxford karena efek samping pembekuan darah.

Jerman dan Prancis memang telah melanjutkan vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca-Universitas Oxford. Namun jajak pendapat yang dihimpun YouGov memperlihatkan bahwa warga Benua Biru agak skeptis dengan vaksin tersebut.

Sebanyak 60% warga dewasa di Prancis menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca-Universitas Oxfrod tidak aman, naik 18 poin persentase dibandingkan hasil survei yang digelar bulan lalu. Sementara 43% warga Italia benar-benar meragukan vaksin ini dan lebih dari 50% warga Jerman berpandangan bahwa vaksin AstraZeneca-Universitas Oxford tidak aman.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular