
'Hantu' Yield Treasury Gentayangan, Awas Taper Tantrum Muncul

Sementara itu dari dalam negeri hari ini akan dirilis data aktivitas sektor manufaktur Indonesia, serta data inflasi.
IHS Markit pada awal Februari lalu melaporkan PMI manufaktur periode Januari 2021 berada di 52,2. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,3 sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir.
Yang lebih bagus lagi, ekspansi sektor manufaktur masih terjadi saat ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali. PPKM tersebut sebelumnya dikhawatirkan membuat ekspansi sektor manufaktur melambat.
"Sektor manufaktur Indonesia masih berada di jalur pemulihan pada awal 2021. Produksi industri dan pesanan baru (new orders) meningkat ke posisi tertinggi. Tren ini akan mendorong kepercayaan diri pelaku usaha," kata Andrew Harker, Economics Director IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Jika ekspansi sektor manufaktur berlanjut di bulan Februari bahkan bisa lebih tinggi lagi tentunya akan memberikan dampak positif di pasar keuangan Indonesia.
Selain itu, Badan Pusat Statistik hari ini akan merilis dirilis data inflasi. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi Februari 2021 adalah 0,08% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM). Sementara dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY) adalah 1,36%.
Jika konsensus tersebut tepat, artinya inflasi di Indonesia akan semakin melambat, sebab di bulan sebelumnya tercatat sebesar 0,26% MtM, dan 1,55% YoY. Melambatnya inflasi berarti daya beli masyarakat yang masih rendah.
Halaman 5>>>
(pap/pap)