Newsletter

Wall Street Tak Tertolong! Nasib IHSG, Rupiah & SBN Piye?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
26 February 2021 06:06
Emiten Wall Street. AP
Foto: Emiten Wall Street. AP

Testimoni Powell memang membuat pasar kalem. Indeks acuan Wall Street semuanya menguat. Namun itu hanya sementara saja. Pada pagi ini tiga indeks saham acuan Bursa New York tumbang. 

Ketiga indeks saham Wall Street anjlok lebih 1,5%. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpangkas 1,8%. Indeks S&P 500 ambles 2,5% dan Indeks Nasdaq Composite memimpin pelemahan dengan koreksi 3,5%.

Penyebab utama harga saham-saham di AS berguguran masih sama yaitu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Imbal hasil nominal untuk US Treasury tersebut kini sudah tembus 1,5% sekaligus menjadi level tertinggi dalam satu tahun. 

Kenaikan yield tersebut membuat harga saham berjatuhan karena dua hal. Yield yang lebih tinggi ini merefleksikan ekspektasi inflasi yang tinggi sebagai akibat dari pulihnya permintaan dan ekonomi. 

Dengan yield yang tinggi maka biaya pinjaman (borrowing cost) menjadi lebih mahal terutama untuk saham-saham di sektor teknologi yang aktif melakukan ekspansi lewat pembiayaan utang.

Kedua, kenaikan yield kini sudah melampaui dividend yield dari indeks S&P 500. Ini yang membuat pasar akhirnya goyang lagi. Padahal selama ini saham merupakan aset yang lebih berisiko tetapi kini imbal hasilnya malah lebih rendah dari obligasi sehingga menjadi kurang menarik.

Namun tidak semua saham harganya berjatuhan. Di saat yield obligasi pemerintah AS meningkat, harga komoditas terutama energi seperti minyak mentah terus melesat. Harga kontrak futures (berjangka) Brent dan WTI tembus rekor baru. 

Di sepanjang tahun ini harga minyak mentah sudah naik 30%. Kenaikan harga si emas hitam diakibatkan oleh defisit pasokan yang terjadi di pasar. Texas yang merupakan wilayah produksi minyak yang utama juga sedang dilanda cuaca dingin ekstrem serta minimnya pasokan listrik yang menghambat aktivitas operasional.

Kenaikan harga komoditas serta prospek pembukaan ekonomi membuat investor yang tadinya bermain di saham-saham teknologi kini mulai melakukan rotasi ke saham-saham energi yang bakal diuntungkan. 

(twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular