
Kasus Corona Melandai, Tapi Nggak Boleh Santai!

Beralih ke Wall Street, tiga indeks utama berakhir variatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tipis 0,03%, S&P 500 berkurang 0,11%, tetapi Nasdaq Composite masih bisa naik 0,14%.
Kemarin, tiga indeks ini mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa. Investor yang sudah 'kenyang' cuan tentu ingin mencairkannya sehingga pasar saham New York terpapar tekanan jual.
"Setelah menguat enam hari beruntun, investor punya alasan untuk isirahat sejenak. Sentimen di pasar saham masih tetap positif dalam jangka pendek-menengah dengan adanya stimulus fiskal, moneter, dan vaksinasi yang berjalan dengan baik," kata William Hermann, Co-Founder Wilshere Phoenix yang berbasis di New York (AS), seperti dikutip dari Reuters.
Rencana stimulus fiskal di AS memang berjalan mulus. Pekan lalu, Kongres sudah merestui proposal stimulus dari pemerintahan Presiden Jospeh 'Joe' Biden senilai US$ 1,9 triliun. Kemungkinan stimulus bisa mulai bergulir dalam hitungan minggu.
Sementara di sisi vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), AS adalah salah satu negara yang paling cepat. Mengutip catatan Our World in Data, jumlah vaksin yang sudah disuntikkan di Negeri Paman Sam mencapai 41,42 juta dosis per 8 Februari 2021. Rata-rata tujuh harian penyuntikan vaksinasi adalah 1,46 juta dosis per hari.
Dukungan pemerintah melalui stimulus fiskal dan vaksinasi yang berjalan lancar membuat dunia usaha bergairah. Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, penciptaan lapangan kerja (job openings) di AS pada Desember 2020 mencapai 6,65 juta, naik 74.000 dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) turun 243.000 menjadi 1,81 juta. Angka PHK di sektor pemerintahan, transportasi dan pergudangan, kesehatan, serta industri utilitas menurun.
Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
(aji/aji)