
Kasus Corona Melandai, Tapi Nggak Boleh Santai!

Sentimen ketiga adalah perkembangan harga minyak yang masih terus menanjak. Pada pukul 03:35 WIB, harga minyak jenis brent naik 0,88% sementara light sweet bertambah 0,71%. Harga si emas hitam terus naik dalam tujuh hari terakhir.
"Harga brent di atas US$ 60//barel baik secara psikologis. Menandakan dunia sedang bergairah, permintaan akan tinggi," ujar John Kilduff, Partner di Capital LLC yang berbasis di New York (AS), seperti diberitakan Reuters.
Selain itu, pasokan minyak dunia juga terbatas karena Arab Saudi mengurangi produksi dl luar yang sudah disepakati di OPEC+. Negeri Padang Pasir berkomitmen mengurangi produksi sebanyak 1 juta barel/hari pada bulan ini dan bulan depan.
"Hanya ada satu cara untuk menggambarkan pemotongan produksi sukarela ini. Happy hour buat pasar," kata Bjornar Tonhaugen, Analis Rystad Energy, seperti dikutip dari Reuters.
Kenaikan harga minyak melambangkan ekonomi dunia yang menggeliat. Perlahan tetapi pasti, ekonomi menuju normal kembali setelah 'tidak waras' akibat pandemi virus corona. Mentalitas ini akan mendorong investor untuk lebih berani mengambil risiko sehingga arus modal ke pasar keuangan negara-negara berkembang semakin deras. Indonesia tentu bisa menikmatinya.
Sentimen keempat adalah perkembangan pandemi virus corona. Ada kabar melegakan, kasus positif corona kian melandai.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien posiitf corona di seluruh negara per 9 Februari 2021 adalah 106.125.682 orang. Bertambah 304.166 orang (0,29%) dibandingkan sehari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (27 Januari-9 Februari 2021), rata-rata pasien positif bertambah 476.381 orang per hari. Jauh menurun dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 629.298 orang setiap harinya.
Tren perlambatan kasus baru juga terjadi di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat, jumlah pasien positif corona per 9 Februari 2021 adalah 1.174.779 orang. Bertambah 8.700 orang (0,75%) dari hari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata penambahan pasien baru adalah 11.602 orang per hari. Turun ketimbang rata-rata 14 hari sebelumnya yakni 11.828 orang per hari.
Rasio temuan kasus positif (positive rate) di Indonesia pun menurun. Namun dengan angka yang di atas 20%, masih jauh di atas ambang batas aman yang ditetapkan WHO yaitu maksimal 5%.
Oleh karena itu, Indonesia belum boleh berleha-leha. Apalagi pekan ini ada libur panjang perayaan Tahun Baru Imlek. Meski sudah ada anjuran dari pemerintah untuk #dirumahaja, tetapi sulit untuk membendung keinginan orang untuk bepergian.
Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa selepas libur panjang biasanya ada kenaikan kasus baru mencapai 30-40%. Jika aktivitas dan mobilitas warga meningkat saat libur panjang pekan ini, maka bukan tidak mungkin jumlah pasien baru bakal bertambah signifikan.
Halaman Selanjutnya --> Simak Agenda dan Rilis Data Hari Ini
(aji/aji)
