Newsletter

Persiapan Terakhir! IHSG Menuju Penguatan 11 Pekan Beruntun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 December 2020 06:03
Bullrun
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Bursa saham AS (Wall Street) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Kamis waktu setempat. Ekspektasi stimulus fiskal akan cair sebelum 2020 berakhir mampu mengangkat sentimen pelaku pasar.

Indeks Dow Jones menguat 0,5% ke 30.303,37, S&P 500 naik 0,58% ke 3.722,48, dan Nasdaq memimpin dengan penguatan 0,84% di 12.764,75.

"Stimulus masih menjadi penggerak utama pasar saat ini sampai akhirnya cair, dan terlihat jelas ada upaya untuk menyelesaikan perundingan stimulus dengan baik. Pasar diuntungkan oleh antusiasme tersebut," kata Dan Deming, direktur pelaksana di KKM Financial, sebagaimana dilansir CNBC International.

Kongres (DPR dan Senat) telah mencapai kesepakatan stimulus senilai US$ 900 miliar yang termasuk bantuan langsung tunai (BLT). Namun, paket stimulus tersebut belum memasukkan bantuan untuk pelaku bisnis dan pemerintahan lokal-dua pemicu perbedaan Partai Demokrat dan Partai Republik.

"Kami masih dekat dan kita akan menuju ke sana," tutur Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell sebagaimana dikutip CNBC International. "Kami membuat jalur yang kuat untuk memuluskan jalan paket bantuan pandemi yang bisa mendapat persetujuan kedua belah pihak."

Stimulus kian mendesak setelah data klaim tunjangan pengangguran mingguan menunjukkan ada 855.000 pengangguran baru pekan lalu, menjadi level yang tertinggi sejak September. Ekonom memperkirakan angkanya hanya akan mencapai 808.000.

Sementara itu, Departemen Perdagangan melaporkan angka penjualan ritel anjlok 1,1% pada November, atau lebih buruk dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 0,3%.

Saat ini, kasus Covid-19 di AS telah bertambah rata-rata 215.729 setiap harinya dalam sepekan terakhir. Pada Rabu saja ada 247.000 kasus baru. Hal ini mendorong pemberlakuan pembatasan sosial di beberapa negara bagian.

Kesepakatan stimulus sebesar itu akan "cukup besar untuk membantu menjembatani gap ekonomi ke sisi lain industri yang terpukul paling keras oleh pandemi dan usaha kecil lainnya, mengingat pandemi bisa berakhir secepatnya di kuartal II-2021," tutur Tom Essaye, pendiri The Sevens Report sebagaimana dikutip CNBC International.



(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular