Newsletter

Hai Sobat Cuan, Ada Sinyal dari Pak Erick Thohir Buat Pasar

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 December 2020 06:05
Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Arie Pratama

Beralih ke bursa saham New York, indeks acuan saham Paman Sam ditutup variatif. Dow Jones dan S&P 500 terbenam di zona merah sementara indeks Nasdaq Composite yang berisi saham-saham teknologi masih sanggup finish di zona hijau.

S&P 500 dan Dow Jones dua hari beruntun ditutup di zona merah dengan koreksi masing-masing sebesar 0,13% dan 0,23% pagi tadi. Di saat yang sama Nasdaq Composite mencuat sebesar 0,54%.

Ada dua sentimen yang membuat pasar menjadi kurang bergairah. Pertama masih seputar ketidakpastian stimulus ekonomi jilid II AS. Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan negosiasi stimulus berjalan dengan baik. Namun masih ada perdebatan terkait stimulus untuk sektor usaha. 

Pihak Partai Demokrat kembali mendukung proposal bipartisan senilai US$ 908 miliar. Namun pemimpin mayoritas senat Mitch McConnel menolak usulan tersebut. 

Frank Rybinski, kepala strategi makro di Aegon Asset Management, mengatakan kegagalan untuk mencapai kesepakatan tentang stimulus dapat merugikan aset berisiko dalam waktu dekat sebagaimana diwartakan CNBC International.

Menambah sentimen negatif adalah rilis data klaim pengangguran di AS pekan lalu. Data Kementerian Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa jumlah klaim bertambah menjadi 853 ribu minggu lalu. 

Angka tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan polling Dow yang hanya mengharapkan kenakan klaim sebanyak 700 ribu. 

"Mengingat tren klaim awal baru-baru ini, kita kemungkinan akan melihat peningkatan lebih lanjut dalam klaim di masa mendatang," tulis Thomas Simons, ekonom pasar uang di Jefferies.

"Bukti kuat telah menunjukkan bahwa klaim mencapai titik perubahan pada awal November karena meningkatnya jumlah kasus Covid dan penerapan kebijakan jaga jarak sosial yang lebih ketat dan benar-benar merugikan sektor jasa ekonomi."

Harapan akan pemulihan ekonomi yang kuat dan antusiasme atas peluncuran vaksin Pfizer-BioNTech di Inggris baru-baru ini mendorong aset-aset berisiko menyentuh rekor tertingginya.

Namun, CEO Commerce Street Capital Dory Wiley percaya kehati-hatian diperlukan untuk investor saham. Menurutnya saat ini ada 90% saham di NYSE diperdagangkan di atas rata-rata pergerakan harga 200 hariannya yang mengindikasikan bahwa valuasi saham sudah tergolong mahal.

(twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular