
Usai Pilkada Sentimen Negatif Menyerang, IHSG Bakal Ke Mana?

Setelah sebelumnya S&P 500 dan Nasdaq Composite cetak rekor, pagi tadi ketiga indeks saham Paman Sam harus terbenam di zona merah. S&P 500 drop 0.8%. Dow Jones Industrial tergelincir 0,35% dan Nasdaq Composite paling parah dengan koreksi 1,9%.
Ketidakpastian seputar stimulus fiskal jilid II di AS membuat Wall Street tertimpa aksi jual. Di tengah pertambahan kasus infeksi baru Covid-19 di AS yang mengkhawatirkan, belum ada deal soal stimulus.
Total kumulatif kasus Covid-19 di AS sudah tembus angka 15 juta orang dan 287 ribu warga Paman Sam telah terenggut jiwanya oleh patogen ganas yang masih satu keluarga dengan penyebab wabah SARS 17 tahun silam.
Dalam sepekan terakhir, pertambahan kasus baru beberapa kali menyentuh angka 200 ribu. Tren pertambahan kasus baru di AS juga masih terus meningkat. Negeri Adikuasa kini sedang kewalahan menghadapi gelombang kedua wabah yang juga bertepatan dengan musim dingin.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin sedang mendiskusikan proposal bantuan fiskal senilai US$ 916 miliar dengan ketua DPR AS Nancy Pelosi. Namun Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnel mengatakan bahwa pihak Republik dan Demokrat masih mencari jalan keluar atas kebuntuan yang terjadi.
"Proses negosiasi stimulus fiskal AS telah menjadi agak sengit, kongres memiliki 1,5 minggu lagi untuk berkompromi [karena batas waktu anggaran akan diajukan hingga 18 Desember]," kata Adam Crisafulli dari Vital Knowledge kepada CNBC International.
Stimulus merupakan hal yang vital untuk terus mengupayakan agar perekonomian paling besar di muka bumi ini tidak terus menyusut. Apalagi di tengah lonjakan besar Covid-19 yang saat ini bisa dibilang sedang 'mengamuk' di AS.
Prospek vaksinasi Covid-19 terutama untuk penggunaan darurat memang semakin di depan mata. Hanya saja berapa orang yang divaksinasi dan seberapa besar dampaknya masih harus dicermati betul.
(twg/twg)