
Semesta Tak Mendukung! Naga-naganya IHSG Perlu 'Obat Merah'

Dari bursa saham acuan global, Wall Street terpantau terjadi lautan merah. Terpantau indeks acuan Dow Jones terkoreksi parah 0,89%, Indeks S&P 500 terkapar 0,45%, dan Nasdaq terkoreksi 0,06%.
Anjloknya bursa saham Paman Sam terjadi akibat Presiden AS yang kembali berulah setelah sang taipan properti berniat untuk melakukan blacklist terhadap dua perusahaan asal China.
Sontak saja ulah Trump kembali membuat pasar bereaksi negatif. Dikabarkan perusahaan produsen chip SMIC dan perusahaan produsen gas dan minyak offshore CNOOC asal negeri panda akan ditutup aksesnya oleh sang presiden dari para investor Paman Sam.
Selain kembali meningkatnya tensi AS-China oleh Trump yang masa kepemimpinanya hanya tinggal 2 bulan lagi, para pelaku pasar juga mulai menarik dananya karena takut angka Covid-19 akan kembali meledak di AS pasca libur hari raya thanksgiving.
"Hampir pasti akan terjadi kenaikan jumlah kasus corona karena itulah yang akan terjadi apabila banyak masyarakat yang berpergian," Ujar Dr. Anthony Fauci ahli penyakit menular top asal AS kepada CNN.
Sektor energi menjadi salah satu sektor yang tertekan setelah produsen minyak dan gas raksasa dijadwalkan akan bertatap muka untuk mendiskusikan apakah pemangkasan produksi akan dilanjutkan dimana pemangkasan ini dilakukan untuk memperbaiki harga minyak di tengah hantaman corona yang membuat lesu permintaan minyak.
Meskipun demikian muncul kabar baik dari Bank Sentral AS, The Fed yang mengatakan akan memperpanjang stimulus pinjaman yang akan berakhir pada akhir tahun menjadi paling tidak satu kuartal lagi.
Dow Jones sendiri mengakhiri bulan November dengan cukup baik dengan reli 12% dan menjadikan kenaikan bulan ini menjadi yang tertinggi sejak puluhan tahun lalu tepatnya Februari 1987.
(trp/trp)