
Semua Mata Tertuju ke BI, Adakah Kejutan Suku Bunga Acuan?

Bursa saham Amerika Serikat (AS) menutup perdagangan Rabu (18/11/2020) dengan koreksi, setelah kabar kemajuan vaksin Covid-19 dinilai belum cukup untuk mencegah pembatasan sosial yang kian marak saat ini akibat kenaikan kasus infeksi baru Covis-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 344,9 poin (-1,2%) ke 29.438,42 setelah sempat dibuka menguat 94,8 poin. Indeks S&P 500 juga melemah 1,2% (41,7 poin) ke 3.567,79 dan Nasdaq turun 97,7 poin (-0,8%) ke 11.801,6.
Wall Street mulai balik arah setelah Walikota New York Bill de Blasio mengumumkan penutupan sekolah negeri dgantikan dengan belajar-dari-rumah sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus corona jelang musim dingin.
Saham Zoom pun melonjak lebih dari 3%. Namun, aksi ambil untung masih menerpa saham teknologi lainnya di mna Apple Microsoft, Alphabet (induk usaha Google) dan Facebook kompak melemah 1%.
Laporan CNBC Analysis menyebutkan bahwa AS mencatatkan rerata harian infeksi baru Covid-19 yang melampaui angka 157.000 pada Senin. Ini merupakan kenaikan sebesar 30% dari pekan lalu, dan mencetak rekor tertinggi baru.
Ini bakal memicu tekanan ekonomi jangka pendek, yang tak bisa diatasi dengan vaksin karena peredaran vaksin itu baru bisa dilakukan secepatnya pada akhir tahun ini.
Sebelumnya, Pfizer merilis data final uji vaksin Covid-19 tahap ketiga, yang menunjukkan hasil lebih baik dari pembacaan awal, yakni tingkat efikasi 95%. Artinya, 95% sukarelawan terbukti menumbuhkan antibodi. Perseroan berencana mengajukan izin edar beberapa hari ke depan.
Saham Boeing dtutup ambruk 3%, setelah sempat melompat 4% menyusul kabar persetujuan Balai Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) untuk penerbangan 737 MAX, yang terlibat dalam kecelakaan tragis dua kali beruntun.
Saham peritel Target menguat 2% setelah perseron merilis kinerja kuartal III-2020 yang melampaui estimasi berkat penjualan digital. Sementara itu, saham Lowe's anjlok 8% setelah emiten grosir bahan bangunan itu merilis kinerja yang masih di bawah estimasi analis.
Sebelumnya pada Selasa kemarin, Dow Jones ditutup anjlok 167 poin, sedangkan S&P 500 turun 0,5%. Indeks Nasdaq yang berisi saham teknologi hanya terkoreksi 0,2%, salah satunya berkat lonjakan saham Tesla lebih dari 8% menyambut kabar dia menjadi konstituen S&P 500.
"Cerita besarnya, ekonomi telah pulih lebih cepat dari ekspektasi, karena belanja konsumen telah tertahan cukup lama sepanjang krisis," tutur Charlie Ripley, perencana investasi senior Allianz Investment Management, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Konsumen, lanjut dia, mengubah perilaku belanjanya dengan lebih banyak berbelanja produk barang ketimbang produk jasa, sehingga sektor jasa tertekan selama pandemi. "Meski ini membantu ekonom secara umum, ia membentuk pemulihan yang terpecah, karena beberapa sektor ekonomi terus tertekan secara ekstrim," tambah Charlie.
(ags/ags)