
Pasar Asia Hingga Amerika Merah, IHSG Apa Kabarmu?

Sentimen pertama, tentunya dari pergerakan bursa saham acuan dunia, yakni Wall Street yang ditutup melemah pada Kamis (12/11/2020) kemarin.
Pelemahan ini terjadi setelah selama hampir seminggu, bursa Wall Street catatkan reli yang tiada henti, sehingga pada perdagangan kemarin, investor mulai mengambil untung karena bursa Wall Street sudah melebihi targetnya.
Sentimen kedua, yakni terkait kenaikan kasus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS), di mana terkini, kasus Covid-19 telah tembus 10 juta.
AS sendiri mencetak rekor rerata kasus dalam sepekan yang mencapai 121.153 pada Selasa, setara dengan kenaikan sebesar 33% dari sepekan sebelumnya.
Pada Rabu saja, angka infeksi di AS telah melonjak menjadi 144.000 orang. New York dan San Francisco pun mengumumkan kebijakan pembatasan ekonomi untuk meredam penyebaran virus.
Selain itu, data ekonomi AS yang telah dirilis juga patut menjadi perhatian pelaku pasar.
Departemen Tenaga Kerja AS merilis klaim pengangguran pekan lalu sebanyak 709.000 atau lebih baik dari pekan sebelumnya 757.000. Angka itu bahkan lebih baik dari konsensus ekonom dalam survei Dow Jones berujung prediksi angka 740.000.
Sementara itu, inflasi AS periode Oktober 2020 mengalami penurunan. Tercatat, inflasi AS secara tahunan (year-on-year/YoY) turun menjadi 1,2% dari posisi sebelumnya di level 1,4%. Sementara itu, inflasi inti AS (YoY) juga turun menjadi 1,6%.
Adapun inflasi AS secara bulanan (month-on-month/MoM) turun menjadi 0% dari posisi sebelumnya di 0,2% dan inflasi inti AS (MoM) juga turun menjadi 0%.
Sentimen ketiga yang juga harus diamati pelaku pasar adalah terkait rilis data inflasi di beberapa negara di Eropa, seperti Prancis dan Spanyol. Selain itu, data pertumbuhan ekonomi di Zona Euro pada kuartal III tahun 2020 juga akan dirilis hari ini.
Konsensus Reuters mencatat, pertumbuhan ekonomi zona Euro yang tercermin pada produk domestik bruto (PDB) akan mengalami pertumbuhan negatif di angka -4,3% secara tahunan (YoY). Adapun secara quartalan (quarterly-to-quarterly/QtQ), PDB zona Euro akan tumbuh 12,7%.
(chd/chd)