
Pasar Asia Hingga Amerika Merah, IHSG Apa Kabarmu?

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (12/11/2020), di tengah melonjaknya kembali kasus infeksi virus corona di Amerika Serikat (AS) setelah pelaku pasar mengamati perkembangan vaksin corona.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup ambles 1,59% atau 468,34 poin di level 28.929,29. Sedangkan S&P 500 ditutup merosot 1,28% atau 45,58 poin di level 3,527.08 dan Nasdaq ditutup terdepresiasi 0,86% atau 101,44 di 11.684,99.
New York menjadi negara bagian yang menerapkan aturan jarak sosial yang lebih ketat pada Rabu (11/11/2020), karena kasus infeksi Covid-19 terbaru di AS melonjak di atas 100.000 selama delapan hari berturut-turut.
"Pasar bereaksi terhadap kenaikan kasus Covid-19 secara nasional," kata Michael Antonelli, analis di Baird di Milwaukee. "Berita vaksin membantu di beberapa titik di masa depan, tetapi hari ini kita berhadapan dengan penyebaran yang semakin cepat."
Bahkan setelah penurunan pada Kamis, S&P 500 telah menunjukkan reli hampir 2% selama seminggu ini, ditopang oleh data uji coba vaksin positif yang meningkatkan ekspektasi pasar terhadap pemulihan ekonomi yang diharapkan lebih cepat.
"Kenyataannya adalah bahwa kita tidak tahu se-efektif apa new normal itu, bahkan ketika kita pulih dari virus corona, dan itu masih jauh," kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta.
Kepala Tim Alokasi Global BlackRock, Rick Rieder, kepada CNBC International memproyeksikan bahwa harga saham akan terus meningkat sampai akhir tahun nanti, meski bergerak cenderung volatil mengikuti pergerakan kasus Covid-19..
"The Fed akan terus bertahan di mode akomodatif untuk beberapa waktu," ujar Rieder. "Ketika stimulus sebesar itu diberikan, dengan likuiditas sebesar itu, dan ditambah stimulus fiskal... perekonomian akan berputar dengan baik."
Departemen Tenaga Kerja AS merilis klaim pengangguran pekan lalu sebanyak 709.000 atau lebih baik dari pekan sebelumnya 757.000. Angka itu bahkan lebih baik dari konsensus ekonom dalam survei Dow Jones berujung prediksi angka 740.000.
Sementara itu, inflasi AS periode Oktober 2020 mengalami penurunan. Tercatat, inflasi AS secara tahunan (year-on-year/YoY) turun menjadi 1,2% dari posisi sebelumnya di level 1,4%. Sementara itu, inflasi inti AS (YoY) juga turun menjadi 1,6%.
Adapun inflasi AS secara bulanan (month-on-month/MoM) turun menjadi 0% dari posisi sebelumnya di 0,2% dan inflasi inti AS (MoM) juga turun menjadi 0%.
(chd/chd)