
Saham & Emas Ambrol, Siap-siap 'Cash is The King' Jilid II

Bursa saham AS (Wall Street) mengawali perdagangan Rabu waktu setempat di zona hijau, tetapi di akhir perdagangan justru kembali ambrol. Aksi jual di sektor teknologi kembali menjadi pemicu merosotnya bursa dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia ini.
Indeks Dow Jones berakhir melemah 1,9%, S&P 500 merosot 2,3% dan Nasdaq ambrol 3%. Sepanjang bulan ini, Dow Jones merosot lebih dari 7%, S&P 500 nyaris 6%, dan Nasdaq hampir 10%.
Dari lantai bursa, saham Amazon dan Microsoft ambrol lebih dari 4%, Facebook -2,4%, Alphabeth -3,5%, dan Apple -3,1%.
Selain aksi jual di sektor teknologi, kenaikan jumlah kasus Covid-19,serta stimulus fiskal di AS yang masih belum ada kejelasan semakin memperluas aksi jual.
Perdana Menteri (PM) Boris Johnson hari Selasa lalu mengatakan Inggris kini berada di "titik balik yang berbahaya" sehingga ia perlu mengambil tindakan.
Pengetatan pembatasan sosial dilakukan dengan membatasi jam operasional restoran dan pub, maksimal boleh buka hingga pukul 10 malam. Pembatasan tersebut kemungkinan akan berlaku selama 6 bulan ke depan.
Selain itu, warga yang bisa hadir di acara pernikahan kembali dikurangi menjadi 15 orang saja. Warga yang bisa bekerja di rumah harus melakukan itu. Tempat olahraga batal dibuka kembali pada 1 Oktober mendatang.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan tidak akan melakukan karantina (lockdown) lagi meski penambahan kasus di AS juga masih tinggi.
"Inggris baru saja mematikan ekonominya sekali lagi. Mereka baru saja mengumumkan akan melakukan itu, dan kita tak akan mengambil kebijakan serupa," tutur Trump.
Sementara itu, pembahasan stimulus fiskal di AS masih belum ada titip terang di parlemen (Kongres) AS. Bos The Fed, Jerome Powell bahkan mengatakan stimulus fiskal diperlukan untuk segera membangkitkan perekonomian AS.
"Kita sudah bangkit cukup cepat, dan itu bagus. Tetapi jalan masih panjang. Jadi, saya ingin mengatakan kita perlu bersama-sama, kita semua. Pemulihan ekonomi akan berjalan lebih cepat jika mendapat dukungan dari Kongres dan The Fed," kata Powell di hadapan House of Representatives Select Subcommittee, Rabu pagi waktu setempat.
(pap/pap)