Newsletter

Waspada! Sentimen Negatif Datang dari '4 Penjuru Mata Angin'

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 September 2020 06:15
Wall Street
Foto: Wall Street (AP/Mark Lennihan)

Bursa saham AS (Wall Street) kembali mengalami aksi jual yang masif, mengingatkan kembali ambrolnya kiblat bursa saham dunia ini pada bulan Maret lalu.

Indeks Dow Jones sempat ambrol lebih dari 900 poin, sebelum mengakhiri perdagangan di level 27.147,70 atau turun 509,72 poin (-1,8%). Sementara itu indeks S&P 500 melemah 1,2% ke 3.281,06. Untuk pertama kalinya sejak Februari lalu, indeks S&P 500 membukukan pelemahan 4 hari beruntun.

Indeks Nasdaq 0,13% ke 10.778,80. Penurunan Nasdaq menjadi yang paling rendah setelah rebound sektor teknologi yang selama ini mengalami aksi jual. Tetapi sepanjang bulan September, penurunan Nasdaq menjadi yang terbesar -8,5%, disusul S&P 500 lebih dari 6% dan Dow Jones sekitar 4,5%.

Aksi jual di sektor teknologi kembali berlanjut, yang diperparah dengan aksi jual di sektor finansial setelah munculnya skandal perbankan global.

Laporan yang disusun BuzzFeed dan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) menyebutkan bahwa antara tahun 1999-2017 ada lebih dari US$2 triliun transaksi yang diduga sebagai aktivitas pencucian uang atau pengelolaan dana ilegal.

Pelaku pasar juga memantau perkembangan di Washington di mana para politisi berupaya mencapai kesepakatan terkait paket stimulus guna menanggulangi pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) dan membangkitkan perekonomian AS.

Nasib stimulus kian kabur setelah Trump ingin mengusulkan pengganti Hakim Mahkamah Agung Ruth Bader Ginsburg yang meninggal beberapa hari lalu.
Pertarungan antara kedua kubu di posisi hakim agung tersebut diyakini bakal menempatkan stimulus menjadi prioritas kedua karena fokus politisi Washington akan tersedot di Hakim Agung tersebut.



(pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular