
Saatnya Lihat ke Pasar Global, Harapan Reli Muncul dari Sini

Bursa saham Amerika Serikat (AS) menutup perdagangan Selasa (1/9/2020) di jalur hijau berkat penguatan saham teknologi. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 215,6 poin (+0,8%) ke 28.645,66, Nasdaq reli 1,4% ke 11.939,67 dan S&P 500 naik 0,8% ke 3.526,65.
Saham Apple memimpin dengan lonjakan harga sebesar 4%, menyusul pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang membuat saham mereka menjadi lebih murah dan analis mendongkrak target harga saham perseroan.
Sementara itu, harga saham Zoom melesat 40% lebih setelah melaporkan kinerja kuartalan yang fantastis pada kuartal kedua 2020. Penyedia aplikasi telekonferensi iitu mencetak pendapatan US$ 663,5 juta, atau di atas ekspektasi analis yang mematok US$500 juta.
Penguatan indeks bursa AS tersebut juga didorong data manufaktur yang lebih baik dari ekspektasi. Institute for Supply Management (ISM) menyebutkan Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers'Index/PMI) di level 56, atau yang tertinggi dalam 19 bulan terakhir.
Ini mengindikasikan bahwa sektor manufaktur Negara Adidaya itu kian optimistis dan tengah berkembang. Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi, dan sebaliknya di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
"Seiring dengan pemulihan ekonomi, saya pikir anda akan melihat lebih banyak saham turut serta dalam reli ini," tutur Brent Schutte, Kepala Perencana Investasi Northwestern Mutual Wealth Management, sebagaimana dikutip CNBC International.
Penguatan saham teknologi sepanjang Agustus mendorong indeks Nasdaq melonjak 9,6% atau menjadi kinerja bulanan terbaik sejak 2000. Indeks S&P 500 dan Dow Jones juga mencetak kinerja terbaik mereka sejak 30 tahun terakhir pada Agustus.
Indeks S&P 500 telah menguat 7,2% sepanjang Agustus, mencetak kinerja terbaik sejak 1984. Sementara itu, indeks Dow Jones melesat lebih dari 8% dan menuju bulan Agustus terbaiknya dalam 36 tahun terakhir.
Selain itu, saham Walmart juga melesat-lebih dari 6%-setelah perusahaan peritel itu berencana merils program keanggotaannya, yakni Walmart+, bulan ini. Saham Tesla anjlok 4,7% setelah perseroan mengumumkan rencana menjual saham dengan target senilai US$ 5 miliar.
"Manakala kisah seputar pertumbuhan dan momentum menjadi pendorong utama keuntungan mereka, faktor nilai dan siklikal juga turun berperan serta di sini," tutur Mark Hackett, Kepala Riset Investasi Nationwide, dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International.
Namun harap diperhatikan, September secara historis dikenal sebagai bulan yang buruk bagi Wall Street sejak 1950. Data Almanac menyebutkan indeks Dow Jones melemah rata-rata sebesar 0,7% pada September sedangkan indeks S&P 500 rata-rata turun 0,5%.
(ags)