Newsletter

Ekonomi Pulih Semester II-2020! (Syarat & Ketentuan Berlaku)

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 June 2020 06:00
Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP Photo/Richard Drew)

Pasar saham New York juga mengalami koreksi pada pekan lalu, bahkan lumayan dalam. Sepanjang minggu lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambrol 4,57% dan S&P 500 ambles 3,01%. Namun Nasdaq Composite mampu menguat 1,34%.

Pekan lalu, terlihat investor khawatir terhadap ancaman gelombang serangan kedua virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Pasalnya, kasus di sejumlah negara menunjukkan gejala kenaikan.

Misalnya di AS. Per 19 Juni, jumlah pasien positif corona di Negeri Adidaya adalah 2.178.710 orang. Bertambah 23.138 orang (1,07%) dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Selama tiga hari beruntun, jumlah kasus corona di AS selalu bertambah di atas 20.000. Dari sisi persentase, lajunya naik di atas 1%.

Situasi di Jerman juga layak diperhatikan. Per 19 Juni, jumlah pasien positif corona tercatat 188.534 orang. Bertambah 770 orang (0,41%) dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi kenaikan harian tertinggi sejak 20 Mei.

Pelaku pasar mengkhawatirkan bahwa kasus corona yang mengalami lonjakan bisa membuat pemerintah di berbagai negara kembali mengetatkan pembatasan sosial (social distancing) bahkan mungkin memberlakukan karantina wilayah (lockdown). Jika ini terjadi, maka pemulihan ekonomi dunia yang digadang-gadang dimulai pada paruh kedua 2020 sulit terwujud.

"Ada 'pertempuran' antara stimulus dari The Fed (Federal Reserve/bank sentral AS) dan peningkatan konsumsi rumah tangga di satu sisi, dan di sisi lain ada peningkatan kembali kasus corona di berbagai tempat di dunia," kata Matthew Keator, Managing Partner di Keator Group yang berbasis di Massachusetts, seperti dikutip dari Reuters.

"Terjadi peningkatan jumlah pasien di daerah selatan dan barat daya AS. Ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadi shutdown lagi," tambah Jeffrey Sica, Founder Circle Squared Alternative Investments, sebagaimana diwartakan Reuters.

Oleh karena itu, sepertinya perkiraan pemulihan ekonomi pada semester II-2020 masih penuh syarat dan ketentuan berlaku. Syarat dan ketentuan paling utama adalah jangan sampai ada secound wave outbreak virus corona.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular