Newsletter

Kalau IHSG dan Rupiah Melemah, Itu Gara-gara Jerome Powell

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 May 2020 06:00
Peninjauan Proses Pembersihan/Sterilisasi dengan Disinfektan di Masjid Istiqlal. (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Foto: Peninjauan Proses Pembersihan/Sterilisasi dengan Disinfektan di Masjid Istiqlal. (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Sentimen keempat, investor perlu terus mencermati perkembangan penyebaran virus corona. Kali ini ada kabar baik, karena penyebaran di sejumlah negara dengan kasus tinggi kembali melambat.

Di AS, US Centers for Disease Control and Prevention mencatat jumlah pasien positif corona per 12 Mei adalah 1.342.594 orang. Bertambah dari posisi per hari sebelumnya yaitu 1.324.488 orang.

Namun dalam empat hari terakhir, laju pertumbuhan kasus harian terus melambat. Pertumbuhan pada 12 Mei adalah 1,37% dibandingkan sehari sebelumnya. Ini menjadi yang terendah sejak 29 Februari.



Sementara di Rusia, yang kini menjadi negara dengan kasus terbanyak kedua di dunia, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jumlah pasien positif corona per 13 Mei adalah 242.271 orang. Naik 4,32% dibandingkan hari sebelumnya, laju paling rendah sejak 30 Maret.

Dalam 10 hari terakhir, laju pertumbuhan pasien positif corona di Negeri Beruang Merah terus turun. Sejak 28 Maret, pertumbuhannya sudah stabil di kisaran satu digit, di bawah 10% per hari.



Kemudian di Inggris, WHO melaporkan jumlah pasien positif corona per 13 Mei adalah 226.467 orang. Bertambah 1,53% dibandingkan hari sebelumnya.

Sejak mencatatkan pertumbuhan harian 3,19% pada 7 Mei, laju penambahan pasien di Negeri John Bull terus melambat. Angka 1,53% adalah yang terendah sejak 24 Februari.




Memang masih belum aman betul, tetapi semoga kabar ini bisa membuat pasar agak lebih tenang. Apabila bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, maka kekhawatiran terhadap gelombang serangan kedua virus corona bisa sedikit mereda.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular