
Newsletter
Trump Beri Bantuan Jokowi, Modal Asing Bakal Masuk ke RI?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 April 2020 06:07

Ada peluang IHSG, rupiah dan obligasi menguat pada perdagangan awal pekan ini. Sentimen positif pertama datang dari kiblat bursa saham dunia, Wall Street, yang menguat cukup tajam di hari Jumat.
Selama akhir pekan, tidak banyak isu yang berdampak signifikan di pasar finansial, sehingga penguatan Wall Street di perdagangan terakhir pekan lalu bisa mengirim hawa positif di pasar finansial.
Selain itu, gelontoran stimulus fiskal tambahan dari AS bisa menaikkan sentimen pelaku pasar. Pada Jumat waktu AS, Presiden Trump menandatangani paket stimulus baru senilai US$ 484 miliar. Sebesar US$ 370 miliar dari paket tersebut akan diberikan kepada UMKM, kemudian US$ 75 miliar untuk membantu rumah sakit yang berjuang melawan pandemi, dan US$ 25 miliar untuk memperluas tes COVID-19.
Paket stimulus fiskal tersebut menjadi yang ke-empat digelontorkan pemerintah AS, termasuk yang stimulus jumbo US$ 2 triliun yang digelontorkan sebelumnya. Total stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah AS nyaris US$ 3 triliun.
Pasar Asia dan pasar keuangan dalam negeri belum sempat merespon stimulus baru tersebut, sehingga baru akan direspon di awal pekan ini.
Presiden Trump juga memberikan kabar bagus lainnya, kali ini khusus untuk Indonesia. Presiden Trump dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakat untuk meningkatkan kerja sama untuk penanganan wabah COVID-19.
Adapun kesepakatan ini dilakukan saat Jokowi melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Trump Jumat, 24 April 2020 pukul 20.00 WIB dari Istana Kepresidenan Bogor.
Dalam keterangan Biro Pers, Sabtu (25/4/2020) isi pembicaraan tersebut, kedua kepala negara bertukar pikiran mengenai penanganan COVID-19. Salah satunya mengatasi kekurangan alat kesehatan dan alat perlindungan bagi tenaga medis, seperti ventilator, APD dan masker, sebagaimana dialami oleh semua negara.
Mengenai ventilator, Trump menjelaskan mengenai upaya pembuatan ventilator di negaranya dan menyampaikan akan mengirim ke Indonesia apabila sudah siap. Kerjasama ini akan ditindaklanjuti oleh tim masing-masing negara.
Dalam pembicaraan itu, kedua pemimpin negara juga turut saling menyampaikan duka citanya kepada masing-masing warga negaranya yang menjadi korban meninggal akibat COVID-19.
Selain itu, Jokowi dan Trump juga sepakat untuk memperkuat kemitraan di bidang perdagangan dan ekonomi setelah masa pemulihan ekonomi pasca COVID-19.
"Indonesia adalah negara penting bagi Amerika Serikat. Kita harus tingkatkan terus kerja sama kedua negara," ucap Trump.
Sebelumnya, lebih dulu Donald Trump mencuit jika dirinya baru melakukan perbincangan dengan Jokowi. Trump yang menyebut Jokowi sebagai teman meminta bantuan ventilator kepadanya.
Gelontoran stimulus terbaru dari AS, serta bantuan yang diberikan ke Indonesia tentunya bisa mengangkat sentimen sentimen pelaku pasar. Ketika sentimen pelaku pasar membaik, aliran modal asing berpeluang kembali masuk ke Tanah Air, dan IHSG, rupiah, dan obligasi bisa menguat kembali.
Masih dari AS, kabar bagus kini datang dari New York. Sang Gubernur Andrew Cuomo, mengatakan New York akan dibuka dalam beberapa fase setelah Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan jumlah pasien rawat inap sudah menurun dalam 14 hari terakhir.
Fase satu, New York dunia usaha di bidang konstruksi dan manufaktur akan diizinkan kembali beraktivitas. Fase kedua dunia usaha perlu rencana untuk beroperasi kembali, termasuk memiliki pengaman individual serta menerapkan social distancing.
AS kini sudah mulai mengikuti Eropa yang membuka lockdown secara bertahap, dan roda perekonomian global akan kembali berputar meski secara perlahan.
Selain itu, pergerakan harga minyak mentah masih akan menjadi perhatian pelaku pasar. Minyak mentah WTI dan Brent sama-sama membukukan penguatan tiga hari beruntun di hari Jumat lalu. Hal tersebut tentu saja menjadi kabar baik setelah mengalami gejolak di awal pekan.
Kembali menguatnya harga minyak tentunya akan menambah sentimen positif ke pasar Asia.
(pap/sef)
Selama akhir pekan, tidak banyak isu yang berdampak signifikan di pasar finansial, sehingga penguatan Wall Street di perdagangan terakhir pekan lalu bisa mengirim hawa positif di pasar finansial.
Selain itu, gelontoran stimulus fiskal tambahan dari AS bisa menaikkan sentimen pelaku pasar. Pada Jumat waktu AS, Presiden Trump menandatangani paket stimulus baru senilai US$ 484 miliar. Sebesar US$ 370 miliar dari paket tersebut akan diberikan kepada UMKM, kemudian US$ 75 miliar untuk membantu rumah sakit yang berjuang melawan pandemi, dan US$ 25 miliar untuk memperluas tes COVID-19.
Paket stimulus fiskal tersebut menjadi yang ke-empat digelontorkan pemerintah AS, termasuk yang stimulus jumbo US$ 2 triliun yang digelontorkan sebelumnya. Total stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah AS nyaris US$ 3 triliun.
Pasar Asia dan pasar keuangan dalam negeri belum sempat merespon stimulus baru tersebut, sehingga baru akan direspon di awal pekan ini.
Presiden Trump juga memberikan kabar bagus lainnya, kali ini khusus untuk Indonesia. Presiden Trump dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakat untuk meningkatkan kerja sama untuk penanganan wabah COVID-19.
Adapun kesepakatan ini dilakukan saat Jokowi melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Trump Jumat, 24 April 2020 pukul 20.00 WIB dari Istana Kepresidenan Bogor.
Dalam keterangan Biro Pers, Sabtu (25/4/2020) isi pembicaraan tersebut, kedua kepala negara bertukar pikiran mengenai penanganan COVID-19. Salah satunya mengatasi kekurangan alat kesehatan dan alat perlindungan bagi tenaga medis, seperti ventilator, APD dan masker, sebagaimana dialami oleh semua negara.
Mengenai ventilator, Trump menjelaskan mengenai upaya pembuatan ventilator di negaranya dan menyampaikan akan mengirim ke Indonesia apabila sudah siap. Kerjasama ini akan ditindaklanjuti oleh tim masing-masing negara.
Dalam pembicaraan itu, kedua pemimpin negara juga turut saling menyampaikan duka citanya kepada masing-masing warga negaranya yang menjadi korban meninggal akibat COVID-19.
Selain itu, Jokowi dan Trump juga sepakat untuk memperkuat kemitraan di bidang perdagangan dan ekonomi setelah masa pemulihan ekonomi pasca COVID-19.
"Indonesia adalah negara penting bagi Amerika Serikat. Kita harus tingkatkan terus kerja sama kedua negara," ucap Trump.
Sebelumnya, lebih dulu Donald Trump mencuit jika dirinya baru melakukan perbincangan dengan Jokowi. Trump yang menyebut Jokowi sebagai teman meminta bantuan ventilator kepadanya.
Gelontoran stimulus terbaru dari AS, serta bantuan yang diberikan ke Indonesia tentunya bisa mengangkat sentimen sentimen pelaku pasar. Ketika sentimen pelaku pasar membaik, aliran modal asing berpeluang kembali masuk ke Tanah Air, dan IHSG, rupiah, dan obligasi bisa menguat kembali.
Masih dari AS, kabar bagus kini datang dari New York. Sang Gubernur Andrew Cuomo, mengatakan New York akan dibuka dalam beberapa fase setelah Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan jumlah pasien rawat inap sudah menurun dalam 14 hari terakhir.
Fase satu, New York dunia usaha di bidang konstruksi dan manufaktur akan diizinkan kembali beraktivitas. Fase kedua dunia usaha perlu rencana untuk beroperasi kembali, termasuk memiliki pengaman individual serta menerapkan social distancing.
AS kini sudah mulai mengikuti Eropa yang membuka lockdown secara bertahap, dan roda perekonomian global akan kembali berputar meski secara perlahan.
Selain itu, pergerakan harga minyak mentah masih akan menjadi perhatian pelaku pasar. Minyak mentah WTI dan Brent sama-sama membukukan penguatan tiga hari beruntun di hari Jumat lalu. Hal tersebut tentu saja menjadi kabar baik setelah mengalami gejolak di awal pekan.
Kembali menguatnya harga minyak tentunya akan menambah sentimen positif ke pasar Asia.
(pap/sef)
Next Page
Simak Data dan Agenda Berikut
Pages
Most Popular