
IMF Prediksi PDB RI 8% di 2021, Gak Segampang Itu!
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
25 April 2020 14:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri memproyeksi ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh di tahun depan. Namun, tentu tidak setinggi proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang mencapai 8,2%.
Menurutnya, proses pemulihan perekonomian Indonesia karena wabah Covid-19 paling cepat di kuartal akhir tahun ini dan akan terus berlanjut hingga tahun depan. Oleh karenanya, perekonomian tahun ini secara optimis hanya akan tumbuh 0,5% dan tahun depan hanya 4,9%.
"Ada yang aneh dari prediksi IMF, rebound 2021 itu luar biasa, melebihi pertumbuhan ekonomi sebelumnya. Seolah-olah Covid akan hilang tiba-tiba dan kehidupan normal kembali. Rasanya dunia akan mengalami new normal, nggak akan sesingkat yang dibayangkan IMF," ujar Faisal melalui teleconference yang dikutip Sabtu (25/4/2020).
"Saya melihat prediksi IMF konservatif, dan dunia akan lebih buruk dari yang dibayangkan IMF dan di 2021 nggak akan secepat itu recovery," tambahnya.
Lebih lanjut, ia memprediksi tahun depan perekonomian yang tumbuh pun masih di bawah 5% dan untuk tahun 2022 meningkat menjadi 5%. Sementara untuk tahun 2023 hingga 2024 meningkat tipis ke 5,2%.
"Jadi nggak ada tuh 8%," kata dia.
Apalagi saat ini penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah dinilai terlalu bertele-tele dan tanggung. Sehingga akan sulit membuat perekonomian melesat.
Bahkan, jika penanganan Covid-19 tidak ditingkatkan maka skenario terburuk, ia memproyeksi perekonomian Indonesia bisa minus 2%-2,5%. Sebab, semua kebijakan pemerintah yang dilakukan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga larangan mudik sudah terlambat.
"Mudik, sudah jutaan keluar baru di larang, PSBB di Jakarta kita liat, di Pancoran masih macet, seperti nggak ada apa-apa," tegasnya.
(dob/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Menurutnya, proses pemulihan perekonomian Indonesia karena wabah Covid-19 paling cepat di kuartal akhir tahun ini dan akan terus berlanjut hingga tahun depan. Oleh karenanya, perekonomian tahun ini secara optimis hanya akan tumbuh 0,5% dan tahun depan hanya 4,9%.
"Ada yang aneh dari prediksi IMF, rebound 2021 itu luar biasa, melebihi pertumbuhan ekonomi sebelumnya. Seolah-olah Covid akan hilang tiba-tiba dan kehidupan normal kembali. Rasanya dunia akan mengalami new normal, nggak akan sesingkat yang dibayangkan IMF," ujar Faisal melalui teleconference yang dikutip Sabtu (25/4/2020).
Lebih lanjut, ia memprediksi tahun depan perekonomian yang tumbuh pun masih di bawah 5% dan untuk tahun 2022 meningkat menjadi 5%. Sementara untuk tahun 2023 hingga 2024 meningkat tipis ke 5,2%.
"Jadi nggak ada tuh 8%," kata dia.
Apalagi saat ini penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah dinilai terlalu bertele-tele dan tanggung. Sehingga akan sulit membuat perekonomian melesat.
Bahkan, jika penanganan Covid-19 tidak ditingkatkan maka skenario terburuk, ia memproyeksi perekonomian Indonesia bisa minus 2%-2,5%. Sebab, semua kebijakan pemerintah yang dilakukan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga larangan mudik sudah terlambat.
"Mudik, sudah jutaan keluar baru di larang, PSBB di Jakarta kita liat, di Pancoran masih macet, seperti nggak ada apa-apa," tegasnya.
(dob/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular