
Corona Membayangi Sentimen Investor, Lalu Harus Bagaimana?

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup turun pada perdagangan Senin (13/4/2020), karena investor terus mencerna prospek dari penyebaran virus corona sambil bersiap untuk memulai musim pendapatan perusahaan.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 328,6 poin atau 1,4% menjadi 23.390,77. Indeks S&P 500 terjun 28,19 poin atau 1% ke 2.761,63 sedangkan indeks Nasdaq menguat 38,85 poin atau 0,5% ke level 8.192,42.
Kelemahan awal di Wall Street sebagian disebabkan oleh aksi ambil untung (taking profit), karena beberapa investor melikuidasi keuntungannya di tengah reli pekan lalu, yang mengangkat indeks utama ke level terbaik mereka dalam kurun hampir sebulan.
Kekhawatiran yang berkepanjangan tentang dampak ekonomi dari pandemi virus corona juga membebani pasar, dengan jumlah kematian setiap hari akibat virus tersebut di AS mencapai rekor tertinggi lebih dari 2.000 pada hari Jumat lalu.
Namun, penasihat kesehatan Gedung Putih Dr. Anthony Fauci menyatakan "optimisme kewaspadaan" wabah ini mulai melambat, dalam sebuah wawancara dengan CNN pada hari Minggu.
Fauci mencatat bahwa kasus rawat inap dan perawatan intensif di wilayah metropolitan New York tidak hanya stabil tetapi juga menurun.
"Jadi, di situlah kita berharap. Dan optimisme kewaspadaan bahwa kita melihat penurunan itu," kata Fauci. "Dan jika Anda melihat pola kurva di negara-negara lain, setelah Anda mencapai puncaknya, mudah-mudahan, kita akan melihat penurunan yang sangat tajam." Melansir dari CNBC Internasional.
Terlepas dari beragamnya sentimen pasar yang lebih luas, saham-saham sektor perumahan (property) mengalami pelemahan yang substansial pada penutupan perdagangan dini hari tadi, setelah reli pekan lalu. Mencerminkan kelemahan di sektor ini, Indeks sektor perumahan Philadelphia anjlok 5,5% setelah meroket hampir 30% minggu lalu.
Pengambilan laba juga berkontribusi terhadap kelemahan signifikan di antara saham-saham perbankan, yang tercermin dari penurunan 3,9% pada KBW Bank Index. Sahama real estat, utilitas, dan bahan kimia juga melihat kelemahan yang cukup besar setelah membalikkan beberapa kinerja terbaik pekan lalu.
Sementara saham Caterpillar adalah saham berkinerja terburuk di komponen Dow Jones, jatuh lebih dari 8%. Penurunan saham didorong oleh penurunan peringkat dari analis Bank of America.
Di sisi lain, saham emas bergerak naik tajam selama sesi, mendorong NYSE Arca Gold Bugs Index naik 7,1%.
Reli oleh saham emas seiring dengan harga logam mulia yang menunjukkan penguatan, harga emas berjangka untuk pengiriman Juni naik US$ 8,60 menjadi US$ 1.760,90/troy ons. (har)