
Newsletter
Habis Kesepakatan Dagang, Terbitlah Pemakzulan
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 January 2020 06:51

Isu kesepakatan dagang AS dan China masih menjadi perhatian utama pasar. Meski beberapa kalangan menilai bahwa kesepakatan tersebut masih menimbulkan banyak pertanyaan di aspek pelaksanaan, tetapi setidaknya ada harapan bahwa eskalasi kedua negara tidak berlanjut dan memperburuk keadaan di tahun 2020.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa penurunan tarif AS ke level normal baru akan diatur dalam kesepakatan dagang fase dua, sekalipun nantinya akan berujung pada beberapa ronde negosiasi. Sejauh ini, AS baru mendiskon kenaikan tarif yang diberlakukan atas produk China sebesar separuhnya, dari 15% menjadi 7,5%.
"Sama seperti dalam kesepakatan ini bahwa ada pengurangan tarif, dalam fase kedua akan ada tambahan pengurangan," tuturnya kepada CNBC International. "Ini hanyalah pertanyaan mengenai--sebagaimana kami sebutkan sebelumnya--fase dua yang bisa menjadi 2A, 2B, 2C. Kita lihat saja."
Meski demikian, nasib perusahaan teknologi AS masih tidak jelas karena tak ada disinggung sama sekali mengenai resolusi terkait kerja-sama bisnis dengan Huawei sehingga perusahaan AS yang menjadi pemasoknya masih diliputi ketakpastian bisnis.
"Kami menilai tensi masih akan ada pada 2020," tutur Ekonom Citigroup Cesar Rojas. AS, menurut dia, memakai mekanisme tarif untuk mendongkrak posisinya di meja negosiasi dalam kesepakatan dagang fase satu, dan kemudian bakal memakai hal lain yang lebih besar seperti kajian regulasi investasi untuk menekan China.
Tepat setelah kesepakatan dagang itu ditandatangani, Trump kini menghadapi masalah politik di dalam negeri. Pasal pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump resmi diajukan di Senat AS, sehingga pengadilan terhadap mantan taipan tersebut akan berlangsung secepatnya pada pekan depan.
"Harus diperjelas di sini, bahwa presiden ini akan dimintai pertanggung-jawaban," tutur Juru Bicara DPR AS Nancy Pelosi dalam dokumen pemakzulan tersebut, sebagaimana dikutip CNBC International.
Resolusi pemakzulan tersebut diajukan untuk mengadili Trump atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan, dengan menekan Presiden Ukraina menyelidiki aktivitas bisnis rival politiknya yakni Joe Biden dan anaknya di negara tersebut.
Trump menjadi presiden AS ketiga yang akan terkena proses pemakzulan. Sepanjang sejarah Negeri Sam, kedua presiden sebelumnya yang dimakzulkan yakni Andrew Johnson (1868) dan Bill Clinton (1998), tak berujung pada pelengseran. Richard Nixon mengundurkan diri sebelum resolusi pemakzulan diajukan ke Senat.
Di tengah dinamika pasar global tersebut, ada baiknya pemodal mencermati saham-saham perbankan menyusul rilis hasil survei perbankan oleh Bank Indonesia (BI) kuartal IV-2019. Jika rilis tersebut menunjukkan masih ada sinyal pertumbuhan penyaluran kredit dan terjaganya kualitas kredit, maka saham perbankan berpotensi menguat. (ags)
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa penurunan tarif AS ke level normal baru akan diatur dalam kesepakatan dagang fase dua, sekalipun nantinya akan berujung pada beberapa ronde negosiasi. Sejauh ini, AS baru mendiskon kenaikan tarif yang diberlakukan atas produk China sebesar separuhnya, dari 15% menjadi 7,5%.
"Sama seperti dalam kesepakatan ini bahwa ada pengurangan tarif, dalam fase kedua akan ada tambahan pengurangan," tuturnya kepada CNBC International. "Ini hanyalah pertanyaan mengenai--sebagaimana kami sebutkan sebelumnya--fase dua yang bisa menjadi 2A, 2B, 2C. Kita lihat saja."
Meski demikian, nasib perusahaan teknologi AS masih tidak jelas karena tak ada disinggung sama sekali mengenai resolusi terkait kerja-sama bisnis dengan Huawei sehingga perusahaan AS yang menjadi pemasoknya masih diliputi ketakpastian bisnis.
"Kami menilai tensi masih akan ada pada 2020," tutur Ekonom Citigroup Cesar Rojas. AS, menurut dia, memakai mekanisme tarif untuk mendongkrak posisinya di meja negosiasi dalam kesepakatan dagang fase satu, dan kemudian bakal memakai hal lain yang lebih besar seperti kajian regulasi investasi untuk menekan China.
Tepat setelah kesepakatan dagang itu ditandatangani, Trump kini menghadapi masalah politik di dalam negeri. Pasal pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump resmi diajukan di Senat AS, sehingga pengadilan terhadap mantan taipan tersebut akan berlangsung secepatnya pada pekan depan.
"Harus diperjelas di sini, bahwa presiden ini akan dimintai pertanggung-jawaban," tutur Juru Bicara DPR AS Nancy Pelosi dalam dokumen pemakzulan tersebut, sebagaimana dikutip CNBC International.
Resolusi pemakzulan tersebut diajukan untuk mengadili Trump atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan, dengan menekan Presiden Ukraina menyelidiki aktivitas bisnis rival politiknya yakni Joe Biden dan anaknya di negara tersebut.
Trump menjadi presiden AS ketiga yang akan terkena proses pemakzulan. Sepanjang sejarah Negeri Sam, kedua presiden sebelumnya yang dimakzulkan yakni Andrew Johnson (1868) dan Bill Clinton (1998), tak berujung pada pelengseran. Richard Nixon mengundurkan diri sebelum resolusi pemakzulan diajukan ke Senat.
Di tengah dinamika pasar global tersebut, ada baiknya pemodal mencermati saham-saham perbankan menyusul rilis hasil survei perbankan oleh Bank Indonesia (BI) kuartal IV-2019. Jika rilis tersebut menunjukkan masih ada sinyal pertumbuhan penyaluran kredit dan terjaganya kualitas kredit, maka saham perbankan berpotensi menguat. (ags)
Next Page
Simak Agenda dan Data Hari Ini
Pages
Most Popular