
Newsletter
Tinggal 7 Hari, Akankah Semesta Mendukung Penguatan IHSG?
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
18 December 2019 06:48

Pertama, sentimen Wall Street tentu dapat memperpanjang rangkaian sentimen positif yang sudah hadir sejak akhir pekan lalu ke pasar keuangan domestik. Data-data yang diumumkan semakin menunjukkan bahwa pasar sedang sumringah dan tampaknya membuat Santa Claus Rally datang lebih cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kedua, ancaman dari demonstrasi muslim India yang mengecam UU Kewarganegaraan yang baru semakin tidak terdengar lagi dan semoga sudah semakin adem. Jika benar sudah lebih kondusif, tentu sentimen positifnya dapat turut meramaikan pasar.
Ketiga, ancaman kekhawatiran dari anggapan suku bunga acuan global dan domestik yang tidak akan turun lagi tahun depan tampaknya akan membuat pasar obligasi akan terkoreksi lagi. Namun, jangan lupa bahwa koreksi sudah cukup panjang sehingga besar kemungkinan akan rehat dan memutus rantai koreksi yang masih berlanjut hingga kemarin.
Keempat, berdasarkan data, nilai perdagangan pada hari ke-8 sebelum tahun baru kemarin masih tetap tinggi dan dapat mendukung penguatan hari ini. Transaksi pasar saham kemarin mencapai Rp 8,13 triliun, masih di atas level psikologis Rp 8 triliun yang jarang lagi tersematkan di papan transaksi bursa, setelah sebelumnya ciut hingga sempat tinggal Rp 6,02 triliun.
Seiring dengan penguatan IHSG, investor asing juga masih masuk dalam 3 hari bursa terakhir, dengan aksi beli bersih di pasar reguler kemarin Rp 444,04 miliar. Secara mingguan asing membukukan sudah membukukan nett buy Rp 713 miliar.
Meskipun demikian, secara teknikal IHSG justru diprediksi berpotensi koreksi hari ini meskipun penguatan kembali ke zona hijau tetap ada.
Seiring harganya yang cenderung semakin tinggi (higher high), ada potensi IHSG akan menguji level 6.300 dalam dalam jangka waktu 7 hari ke depan atau hingga akhir tahun ini.
(irv/irv)
Kedua, ancaman dari demonstrasi muslim India yang mengecam UU Kewarganegaraan yang baru semakin tidak terdengar lagi dan semoga sudah semakin adem. Jika benar sudah lebih kondusif, tentu sentimen positifnya dapat turut meramaikan pasar.
Ketiga, ancaman kekhawatiran dari anggapan suku bunga acuan global dan domestik yang tidak akan turun lagi tahun depan tampaknya akan membuat pasar obligasi akan terkoreksi lagi. Namun, jangan lupa bahwa koreksi sudah cukup panjang sehingga besar kemungkinan akan rehat dan memutus rantai koreksi yang masih berlanjut hingga kemarin.
Keempat, berdasarkan data, nilai perdagangan pada hari ke-8 sebelum tahun baru kemarin masih tetap tinggi dan dapat mendukung penguatan hari ini. Transaksi pasar saham kemarin mencapai Rp 8,13 triliun, masih di atas level psikologis Rp 8 triliun yang jarang lagi tersematkan di papan transaksi bursa, setelah sebelumnya ciut hingga sempat tinggal Rp 6,02 triliun.
Seiring dengan penguatan IHSG, investor asing juga masih masuk dalam 3 hari bursa terakhir, dengan aksi beli bersih di pasar reguler kemarin Rp 444,04 miliar. Secara mingguan asing membukukan sudah membukukan nett buy Rp 713 miliar.
Meskipun demikian, secara teknikal IHSG justru diprediksi berpotensi koreksi hari ini meskipun penguatan kembali ke zona hijau tetap ada.
Seiring harganya yang cenderung semakin tinggi (higher high), ada potensi IHSG akan menguji level 6.300 dalam dalam jangka waktu 7 hari ke depan atau hingga akhir tahun ini.
(irv/irv)
Next Page
Peristiwa dan Agenda Pekan Ini
Pages
Most Popular